Baca Aturan Ini Sebelum Melamar Di Perusahaan StartUp!

Belakangan, nama perusahaan startup memang terdengar semakin populer. Banyak kaum millennial yang mulai "melirik" untuk bekerja di perusahaan startup dibandingkan di perusahaan corporate.

Apalagi perjalanan perusahaan startup di Indonesia juga tidak mengecewakan. Para pionir e-commerce Indonesia, seperti Go-jek, Traveloka, serta Tokopedia mampu membuat image perusahaan startup kini terlihat begitu "menggiurkan".

Advertising
Advertising

Tingkat popularitasnya pun dianggap mampu menyaingi perusahaan besar lainnya. Nah, bagi kamu yang ingin melamar pekerjaan di perusahaan startup, ada baiknya kamu baca dulu aturan kerja berikut sebelum mengirim CV. Apa saja? Simak!

 

Proses Wawancaranya Lebih Fleksibel

Tak melulu harus datang di jam kerja, atau bahkan bertatap muka langsung di kantor perusahaan tempat kamu melamar. Proses wawancara di perusahaan startup biasanya lebih fleksibel dan santai.

  1. Kalian bisa saja melakukannya lewat proses daring, seperti video-call interview, atau justru bertemu di kedai kopi yang nyaman. Kamu pun tidak diwajibkan memakai heels dan baju formal, asalkan nyaman dipakai dan menarik untuk dilihat. Waktu yang ditentukan juga cenderung fleksibel, jam pulang kantor atau waktu makan siang pun bisa digunakan.

Nah, yang harus lebih kamu persiapkan adalah jawaban wawancara. Berbeda dengan perusahaan corporate yang biasa memiliki daftar pertanyaan (yang bisa ditebak), perusahaan startup justru biasanya melemparkan pertanyaan yang lebih santai dan kreatif.

Seperti cara kamu mencari solusi untuk sebuah masalah, atau hobimu ketika akhir pekan. Jawablah sejujur mungkin, dan perlihatkan sisi percaya diri kamu ketika menjawab.

 

Jam Kerja yang Lebih Bebas

Berbeda dengan perusahaan corporate yang jam kerjanya lebih teratur, di perusahaan startup, kamu biasanya memiliki jam masuk yang lebih fleksibel - serta jam pulang yang juga tidak menentu. Ini berarti kamu tidak harus bekerja dari jam 9 pagi sampai jam 5 sore, yang penting adalah pekerjaan kamu selesai.

Nah, kekurangannya, karena waktu yang fleksibel ini, kamu mungkin akan diganggu dengan permintaan oleh atasan atau klien di luar jam kerja - termasuk saat akhir pekan - apabila ada hal darurat yang ingin dibicarakan.

Dengan begitu, kamu mungkin tidak bisa pulang tepat waktu setiap harinya, dan "lembur" pun mungkin sudah jadi suatu hal yang lumrah.

 

Siap Dengan Perubahan yang Cepat

Ritme kerja di sebuah perusahaan startup cenderung sangat cepat sehingga kamu harus memiliki kemampuan untuk beradaptasi dengan mudah. Perubahan ini terjadi karena tren kebutuhan serta minat pasar yang terus berubah setiap waktu.

Belum lagi faktor permintaan klien serta ide unik kompetitor yang membuat kamu diharapkan untuk dapat terus berpikir kreatif dan berinovasi setiap meeting.

Nah, bagi kamu yang memiliki banyak ide kreatif yang realis, hal ini tentu tidak menjadi masalah dan bisa membuat kamu lebih bersemangat untuk terus mencari jalan keluar.

Sayang, bagi kamu yang sulit untuk menerima perubahan dan bekerja di bawah tekanan besar, hal ini mungkin justru terdengar sedikit menyebalkan. Ide menarik yang minggu kemarin sudah mendapat approval dari atasan? Bisa saja hari ini diminta untuk diganti.

Jika kamu merasa tidak siap dengan perubahan dan lebih menyukai menghindari risiko, ada baiknya pikir dua kali sebelum melamar di perusahaan startup, dear.

 

Multitasking dan Dinamis Dalam Bekerja

Karena perusahaan startup biasanya masih merupakan perusahaan kecil dengan jumlah pekerja yang sedikit, kamu biasanya diminta untuk bekerja di luar tanggung jawab kamu.

Semisal, kamu diminta untuk membantu divisi lain yang sedang kekurangan orang, atau bahkan dipindahkan ke divisi lain dengan tanggung jawab baru yang berbeda. Sebenarnya kamu bisa saja menganggap hal ini sebagai sesuatu yang menarik karena kamu bisa bertemu dengan berbagai orang yang berbeda dan belajar banyak hal baru. Take the positive side, dear!

 

Mandiri dan Bertanggung Jawab

Bekerja di perusahaan startup berarti kamu akan belajar mengenai self-managed culture, karena seringnya kamu sendirilah yang harus menentukan tanggal deadline pekerjaanmu sendiri. Hal ini membuat kamu harus bisa mengatur ritme serta waktu kerja secara pribadi. Ingat, meski diberi kebebasan, kamu harus tetap mampu bertanggung jawab agar semua deadline kamu tercapai, ya.

 

Kontribusimu Lebih Terlihat

Jika kamu merupakan salah satu orang yang ingin cepat berkembang dan memiliki karier yang menanjak cepat, kamu harus lebih berinisiatif dalam meluangkan waktu dan pikiran untuk perusahaan.

Berikan kontribusi yang lebih sering dengan ikut menyumbangkan ide-ide segar dan menarik ketika rapat. Nah, jika idemu ternyata tepat, perusahaan startup pasti akan menyadari kontribusi kamu. Tak hanya itu, perusahaan startup juga dikenal loyal dalam memberikan penghargaan pada kamu yang bisa mencapai target lebih dari yang diberikan.

Hey, tak menutup kemungkinan kamu bisa mendapatkan kenaikan gaji atau bahkan kenaikan pangkat, lho!

Di sisi lain, jumlah karyawan yang tidak sebanyak perusahaan corporate membuat satu "gerakan" kamu menjadi lebih terlihat. Hal ini membuat kamu harus lebih berhati-hati dalam mengambil keputusan. Salah sedikit saja, seluruh mata bisa langsung tertuju padamu.

Bagaimana, sudah siap bekerja di perusahaan startup?

(Alvin Yoga / SW / Image: ammentorp©123RF.com)