Bagaimana Menciptakan SDM Unggul di Startup

01 March 2021 - by

Ilustrasi (Foto: Unsplash)

Uzone.id - Industri startup tanah air terus berkembang. Pada tahun 2019, Indonesia sukses menduduki posisi lima dunia dengan 2.193 startup, setelah Amerika Serikat, India, Inggris, dan Kanada. Beberapa di antaranya sudah menyandang status unicorn, dan bahkan ada yang sudah bersiap melakukan IPO.

Di balik itu semua, tentu ada peran pemimpin dan sumber daya manusia (SDM). Lantas, seperti apa kriteria SDM unggul untuk industri startup serta bagaimana cara menjadi SDM unggul di dunia startup?

Advertising
Advertising

Hard skill, soft skill, dan mindset

Tidak dapat dipungkiri, startup membutuhkan talenta unggul di bidang teknologi. Beberapa keahlian yang diperlukan di antaranya product manager, data scientist, mobile developer, UI/UX designer, quality assurance, dan masih banyak lagi. Ini adalah contoh hard skill yang dapat dikuasai untuk berkarir di dunia startup.

Namun, memiliki hard skill ternyata tidak cukup. Dalam mengembangkan startup, kita perlu untuk menerapkan keahlian tersebut ke dalam masalah yang kompleks. Oleh karena itu, dibutuhkan kreativitas serta critical thinking.

Selain itu, startup dibangun oleh tim yang terdiri atas orang-orang dari berbagai keahlian. Oleh karena itu, memiliki kemampuan untuk bekerja dalam tim menjadi penting. Kreativitas, critical thinking, serta teamwork merupakan contoh yang juga perlu dikuasai oleh SDM untuk menjadi unggul.

Nah, ternyata soft skill juga belum cukup. Dalam menghadapi persaingan yang ketat di dunia digital, penting agar SDM terus belajar. Hal ini disebabkan perubahan terjadi begitu cepat. Dalam satu dekade terakhir misalnya, terjadi perubahan teknologi dari desktop/PC based menjadi mobile based. Sangat mungkin satu dekade ke depan terjadi perubahan lainnya.

Baca juga: Haruskah Startup IPO di Luar Negeri?

Oleh karena itu, SDM harus memiliki mindset yang tepat, di antaranya adalah growth mindset atau mau terus belajar dan mengembangkan diri sendiri. Di samping itu, experimentation atau pemikiran untuk bereksperimen untuk menciptakan atau mengembangkan solusi baru juga harus dimiliki.

Menciptakan SDM yang unggul

Dari kacamata pemimpin startup, penting untuk menciptakan budaya kerja yang mendorong hal di atas khususnya mindset. Untuk mengembangkan growth mindset misalnya, pemimpin startup dapat mendorong budaya untuk saling berbagi pengetahuan dan pengalaman.

Selain itu, untuk mengembangkan budaya bereksperimen, pemimpin startup dapat mengembangkan budaya yang menghargai hal tersebut.

Baca juga: Kepemimpinan yang Tepat untuk Membangun Startup

Misalnya, apabila suatu eksperimen memberikan hasil yang kurang baik maka tidak lantas menghukum tim tersebut, namun tim tersebut didorong untuk mengevaluasi kegagalan eksperimen tersebut supaya percobaan berikutnya dapat memberikan hasil yang lebih baik.

Perlu diperhatikan bahwa skill dan mindset ini juga perlu untuk dimiliki oleh startup atau perusahaan. Perusahaan harus mau terus belajar, harus mau bereksperimen, serta harus dapat berkolaborasi dengan pihak-pihak lain agar dapat terus relevan di dunia digital.