Begini Etika Saat Bergabung di Grup WhatsApp

09 September 2016 - by

Saat ini hampir setiap orang yang mempunyai ponsel cerdas dan kehidupan sosial tergabung dalam grup chat Whatsapp (atau grup chat lainnya seperti BBM dan Line). Grup semacam ini dibuat untuk berbagai tujuan.

“Ada yang memang bertujuan untuk mempermudah komunikasi dan koordinasi, terutama dalam pekerjaan. Ada juga yang bertujuan untuk bersosialisasi, menyambung tali persahabatan, dan lain-lain,” buka psikolog klinis dewasa Anna Margaretha Dauhan.

Pada zaman sekarang yang serba cepat dan sibuk, media sosial, termasuk Whatsapp dan aplikasi chat lainnya memang mempermudah seseorang untuk berhubungan dengan orang lain (atau sekelompok orang) dengan lebih mudah. Prosesnya jadi lebih efisien, karena walaupun tempat berjauhan, satu sama lain bisa tetap intens berkomunikasi.

Sayangnya, dalam setiap kebaikan sekalipun, hampir selalu ada celah penyalahgunaan. Dalam sebuah grup chat, ada saja anggota-anggota yang dianggap mengganggu dan merasa terganggu. Beberapa penyebab antara lain chat yang tidak kenal waktu dan chat yang berbau SARA atau bahkan porno.

“Tentu saja, jika sudah keluar dari tujuan dibentuknya grup, hal semacam itu jadi tidak cocok dan tidak etis,” kata Anna. “Dalam grup yang sifatnya untuk bersosialisasi, jokes, curhat, trend, bisa saja di-share. Namun harus tetap diperhatikan, apakah yang kita share itu bisa diterima oleh anggota lainnya?”

Sebagai jalan aman, saat kita menjadi anggota atau bagian dari sebuah grup, hindari hal-hal berbau SARA atau pornografi. Terutama jika grup berisikan pria dan wanita, serta datang dari berbagai kalangan yang berbeda latar belakangnya.

“Hindari pula pembicaraan yang menyangkut hal-hal pribadi di grup. Hindari untuk mengobrol pribadi dengan satua tau dua orang secara panjang lebar. Ini bisa mengganggu semua anggota lain di grup yang tidak terlibat,” pungkas Anna.

(wida/wida)

AURA.CO.ID