Cloudera Luncurkan BASE Initiative di Indonesia

24 March 2017 - by

Penyedia platform global untuk mesin pembelajaran (machine learning) dan analitik, Cloudera, meluncurkan inisiatif Big Analytics Skills Enablement (BASE) di Indonesia, Kamis 23 Maret 2017 di Jakarta.

BASE merupakan sebuah ekosistem yang dipelopori industri teknologi informasi (TI) yang dirancang untuk menghasilkan tenaga kerja profesional data masa depan. Sebelumnya, platform ini telah diluncurkan di Singapura, Malaysia, Tiongkok, dan Korea.

BASE Initiative dirancang untuk menunjang inisiatif-inisiatif Smart City di Indonesia dan menjembatani kesenjangan keterampilan tenaga kerja profesional data di pasar.

BASE memungkinkan para pelaku industri, pemerintah, dan institusi-institusi akademis untuk bersama-sama membina dan mendukung lebih banyak tenaga kerja profesional dengan keterampilan yang diperlukan di bidang Big Data Analytics (BDA).

Inisiatif ini juga mengikutsertakan perusahaan-perusahaan penyalur tenaga kerja yang berupaya menempatkan para profesional data terlatih sesuai dengan jabatan-jabatan yang ada di seluruh sektor.

Menteri Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia Rudiantara yang meluncurkan platform ini secara resmi mengatakan, investasi dalam membina bakat-bakat profesional TI di dalam negeri sangat penting.

Bangsa ini, kata dia, berupaya meraih tujuan untuk mentransformasi kota-kota di Indonesia secara digital. “Membina para pelaku bisnis dan tenaga kerja profesional masa depan di Indonesia dengan keterampilan BDA akan membawa negara ini selangkah lebih maju dalam meraih kesuksesan,” ujarnya.

“Kemitraan dengan Cloudera dalam BASE Initiative sangat penting karena inisiatif ini dapat memberdayakan Indonesia dalam melatih dan menjadikan para profesional lokal lebih andal di era disrupsi digital yang baru,” ia menambahkan.

Senior Director Cloudera untuk wilayah Asia Pasifik dan Pencetus BASE, Daniel Ng, mengungkapkan, BASE Initiative Cloudera menyatukan perusahaan-perusahaan dari sektor publik dan swasta untuk bekerja sama dengan komunitas big data. Juga membina, melatih, berkolaborasi, dan mempekerjakan para tenaga kerja profesional big data.

“Terdapat 16 mitra BASE yang akan bergabung, seiring kami meluncurkan secara resmi inisiatif ini di Indonesia. Kami meyakini bahwa melalui BASE, Indonesia dapat menghasilkan segudang tenaga kerja profesional big data dan memajukan inisiatif-inisiatif Smart City di negeri ini,” kata Daniel dalam rilis yang diterima Uzone.id.

Saat ini, perusahaan-perusahaan seperti Bank Danamon, Dell EMC, Microsoft, Red Hat, Telkomsigma, beserta perusahaan berbasis komunitas, Data Science Indonesia, telah bergabung dengan BASE Initiative di Indonesia.

Chief Information Officer Bank Danamon Mary James mengatakan, analitik big data memiliki peran penting yang memungkinkan Bank Danamon untuk memahami dan melayani pelanggan dengan lebih baik.

Bagi Bank Danamon, analitik big data memiliki peran penting dalam memfasilitasi pengembangan kemampuan dengan berkolaborasi bersama Cloudera melalui program BASE.

“Hal ini akan meningkatkan kemampuan bank untuk melayani pelanggannya dengan lebih baik dan tetap kompetitif sebagai salah satu lembaga keuangan terbesar di Indonesia,” kata James.

Menurut Founder Data Science Indonesia (DSI) Fajar Jaman, keterampilan data dan analitik merupakan keunggulan kompetitif bagi perusahaan-perusahaan di Indonesia.

Karenanya, kata Fajar, DSI berkomitmen untuk membangun budaya dan ekosistem berbasis data berdasarkan pada tiga pilar; pendidikan, sosialisasi, dan advokasi ilmu data.

“Bermitra dengan Cloudera memungkinkan kami untuk memenuhi kebutuhan akan hal tersebut dan membantu para profesional Indonesia tumbuh dan tetap kompetitif secara global,” beber Fajar.

“Bersama-sama kami akan membangun komunitas para profesional data yang siap menghadapi ekonomi digital dan pekerjaan-pekerjaan di masa depan.”