Data WhatsApp Bocor, Pengamat Ungkap Cara Hacker Kumpulkan Data

29 November 2022 - by

Uzone.id - Dugaan kebocoran data yang menimpa 500 juta data pengguna WhatsApp di 84 negara, termasuk Indonesia membuat pengguna aplikasi perpesanan ini was-was. Hingga saat ini, WhatsApp belum memberikan keterangannya terkait kebocoran ini.

Sang peretas mengklaim bahwa datanya valid diambil dari WA tanpa menjelaskan darimana dan bagaimana cara mereka mengambil data WhatsApp yang mencapai hingga setengah milyar tersebut.

Advertising
Advertising

Menurut pengamat siber dari CISSReC, Pratama Persadha, Senin, (28/11), nomor yang dijual tersebut adalah nomor WA yang aktif. Karena begitu banyak kebocoran data di seluruh dunia yang bisa dikumpulkan data-data tersebut. 

Baca juga: Setengah Miliar Data WhatsApp Diduga Bocor, Ada Data Pengguna Indonesia

Pratama menambahkan kalau kebocoran data yang melibatkan data nomor seluler memang begitu banyak, mulai kebocoran data marketplace sampai data registrasi, khususnya di Indonesia.

Kebocoran yang terjadi di WhatsApp ini bisa jadi merupakan lanjutan dari kebocoran Facebook yang terjadi termasuk data yang diakses oleh pihak ketiga untuk keperluan marketing.

“Saat ini, diyakini bahwa 500 juta data pengguna WhatsApp diambil dengan cara web harvesting atau web scraping, yang melibatkan penggunaan tools otomatis untuk mengumpulkan informasi dari situs tertentu yang melanggar persyaratan layanan WhatsApp,” kata Pratama saat ditanya Uzone.id, Senin, (28/11).

Baca juga: Selama 2022, Indonesia Alami 33 Kali Kebocoran Data

Dari kurang lebih 500 juta data yang disebar, ada sekitar 130.331 nomor yang berasal dari Indonesia. Paling banyak data yang bocor adalah dari Mesir 44 juta, Italia 35 juta dan AS 32 juta nomor.

Melihat banyaknya data yang dibocorkan, Pratama menyarankan untuk mewaspadai berbagai penipuan menggunakan nomor tersebut. 

“Misalnya phising dan social engineering baik oleh WNA dan WNI. Waspada terhadap panggilan dari nomor asing,” tambahnya.