Harga Ponsel Huawei Mendadak Naik, Ada Apa?

17 September 2020 - by

 (Ilustrasi/Unsplash)

Uzone.id -- Belakangan ini santer terdengar kalau Huawei terancam tidak akan bisa lagi memproduksi chipset Kirin karena larangan dari pemerintah Amerika Serikat. Gara-gara ini, mendadak harga ponsel flagship Huawei di China jadi meroket.

Konsumen China mendadak berbondong-bondong membeli ponsel pintar Huawei yang memiliki prosesor Kirin. Vendor ponsel di Huaqiangbei, salah satu pasar elektronik terbesar di sebelah selatan Kota Shenzhen mengatakan, harga ponsel baru dan bekas Huawei melonjak.

Advertising
Advertising

Mengutip Reuters, kenaikan harga ponsel baru dan bekas Huawei yang dimaksud bisa 400 sampai 500 yuan secara rata-rata, atau sekitar Rp800 ribu sampai Rp1,1 juta.

Baca juga: Huawei Mate 40 Masih Misterius, Bisa Jadi Dirilis Tahun 2021?

Sebagai contoh, flagship Huawei Mate 30 dengan desain Porsche dibanderol 14 ribu yuan (setara Rp30,7 juta), padahal sebelumnya ponsel ini harganya 10 ribu yuan pada Januari lalu (setara Rp21,9 juta). Ponsel Huawei dengan harga mahal ini juga dapat ditemukan di marketplace online lokal, seperti Taobao.

Menurut pernyataan perwakilan Huaqiangbei, konsumen di sana tiba-tiba merasa cemas terhadap pasokan komponen untuk ponsel baru Huawei.

“Ponsel Huawei menjadi semakin mahal, namun itulah persoalan supply dan demand. Jika orang suka dengan brandnya, mereka rela membayar lebih. Dan siapa yang bisa tahu seberapa bagusnya chipset Huawei di masa depan nanti?” tutur Xiao, perwakilan dari vendor Huaqiangbei.

Baca juga: Samsung Bakal Hentikan Pasokan Chip untuk Huawei

Krisis chipset yang akan dihadapi Huawei ini berangkat dari kebijakan pemerintah AS yang melarang semua perusahaan di negaranya agar menjalin kerja sama dengan Huawei. Tak hanya itu, AS juga melarang semua perusahaan di luar negaranya untuk menjadi pasokan Huawei apabila proses produksi perangkat atau komponennya berada di kawasan AS.

Huawei kemungkinan berpisah dengan chipset Kirin, karena larangan perdagangan pemerintah AS tersebut. CEO Huawei, Richard Yu Chengdong sempat mengatakan bahwa lini chipset Kirin tidak dapat diproduksi setelah 15 September 2020.

Yu belum lama ini juga mengatakan bahwa Huawei Mate 40 akan menjadi ponsel terakhir dengan prosesor Kirin.