Anda hobi atau merasa tertarik akan foto-foto obyek langit seperti gerhana,
supermoon, atau galaksi? Kalau iya, Anda perlu berkenalan dengan
astrophotography, yakni jenis fotografi yang merekam gambar obyek astronomi dan langit malam.
Kabar gembira,
astrophotography ternyata tidak memerlukan peralatan khusus, karena bisa dipraktekkan menggunakan ponsel pintar. Muhammad Rayhan, seorang astrofotografer menjelaskan,
astrophotography terdiri atas 70 persen bidang astronomi dan 30 persen bidang fotografi.
â
Astrophotography lebih dekat ke astronomi dibanding fotografi. Memang secara teknis di
astrophotography kita butuh banyak pengetahuan tentang astronomi,â katanya di Jakarta, 22 November 2016.
Yang membedakan
astrophotography dengan fotografi lain adalah obyeknya, yakni benda-benda langit. Lantaran benda langit berkaitan dengan benda-benda redup, teknik yang digunakan adalah
long exposure atau eksposur lama. Untuk
Milky Way, misalnya, membutuhkan waktu
low exposure 20-30 detik baru bisa mendapatkan hasilnya.
Berbeda dengan astronom amatir,
astrofotografer membutuhkan modal berburu benda langit paling sedikit Rp 5 juta untuk kamera DSLR beserta lensa standar. Bila menggunakan lensa
zoom, tentu harganya bisa ratusan juta rupiah. Belum lagi aksesori lainnya seperti
tripod,
star tracker, dan komputer untuk mengolah gambar. Tantangan lainnya, teknik pengambilan gambar obyek
astrophotography tidaklah mudah.
Meski demikian,
astrophotography tidak memerlukan peralatan khusus, karena bisa dipraktekkan menggunakan
smartphone. Perangkat berbasis Android maupun iOS juga bisa digunakan dengan berbagai aplikasi yang memungkinkan kamera pada ponsel diatur secara manual.
BISNIS
Berita lainnya:Bahan Ampuh Usir KetombeBerani Mencicipi Balut, Embrio Telur dari Filipina?Pasangan Hobi Mengatur, Sayang atau Ingin Mengendalikan?
Berita Terkait: