Jualan Online, Toko di Medan Banjir Pengunjung Sampai 2,5 Kali Lipat

06 April 2021 - by

Foto: Lian Purba, pegiat usaha kopi lokal asal Medan

 

Uzone.id - Daya saing UMKM lokal yang menjadi salah tulang punggung perekonomian di Indonesia harus senantiasa ditingkatkan terutama agar bisa bertahan di tengah pandemi. Adopsi digital yang kian terasa selama pandemi, membuat UMKM semakin gencar mengadopsi platform digital seperti marketplace untuk bisa tetap bertahan.

Advertising
Advertising

Tokopedia, salah satu perusahaan teknologi buatan Indonesia juga mengatakan platformnya mengalami lonjakan pembeli dan penjual selama pandemi.

“Per Februari 2021, lebih dari 10 juta penjual yang hampir seluruhnya UMKM terdaftar di Tokopedia. Ada kenaikan sebesar lebih dari 2,8 juta dari 7,2 juta penjual sejak Januari 2020,” ungkap External Communications Senior Lead Tokopedia, Ekhel Chandra Wijaya.

“Jumlah pembeli pun mencatat kenaikan sebesar lebih dari 10 juta – dari 90 juta pada Januari 2020 – menjadi lebih dari 100 juta saat ini,” tambah Ekhel.

Sebagai perusahaan marketplace domestik yang hanya melayani transaksi dalam negeri, Tokopedia juga terus mengedepankan inisiatif hyperlocal di berbagai kota di Indonesia untuk membantu pegiat usaha, termasuk UMKM lokal di Medan.

Untuk dapat membantu para pegiat usaha di Medan, Tokopedia menyelenggarakan kampanye bertajuk Kumpulan Toko Pilihan (KTP) Medan. Praktiknya, UMKM lokal di Medan bisa mendapatkan pendampingan dalam memulai dan mengembangkan usaha daring, serta halaman khusus di Tokopedia.

Kampanye ini disambut dengan antusiasme luar biasa. Selama Februari 2021, KTP Medan mencatat peningkatan jumlah pembeli menjadi lebih dari 2,5x lipat dibanding bulan sebelumnya. Makanan dan Minuman, Kesehatan dan Perawatan Tubuh, serta Elektronik menjadi kategori paling diburu.

Head of Regional Growth Expansion (RGX) Tokopedia, Trian Nugroho menjelaskan, “Jumlah transaksi lewat kampanye KTP Medan juga meningkat lebih dari 2,5x lipat. Fog Apothecary dan Aloya Coffee adalah contoh UMKM lokal di Medan yang merasakan dampak positif dari kampanye KTP Medan.”

Fog Apothecary: Peningkatan Omzet hingga 7,5x lipat

Vivi Tantri, memulai usaha Fog Apothecary yang menjual produk essential oil dan wewangian rumah berbahan alami pada 2016. Vivi memutuskan untuk bergabung dengan Tokopedia pada 2018 untuk menjangkau masyarakat lebih luas.

“Melalui Tokopedia, produk saya bisa dinikmati pelanggan dari luar Medan, seperti Bali hingga Kalimantan. Sejak bergabung dengan Tokopedia, omzet saya meningkat lebih dari 100 persen,” kata Vivi.

Selama 2020, transaksi Fog Apothecary meningkat drastis. “Peningkatan bisa mencapai hampir 7,5x lipat. Linen spray, pengusir serangga dan morning mist menjadi produk paling laris selama pandemi,” tambah Vivi.

Aloya Coffee, Maksimalkan Penjualan lewat Fitur di Tokopedia

Lian Purba, pegiat usaha kopi lokal asal Medan, melihat peluang berjualan biji kopi dan jasa roasting kopi melalui Aloya Coffee sejak 2017.

Ia bersama dua mitra bisnisnya bekerja sama dengan sekitar 30 petani kopi di berbagai daerah di Indonesia, termasuk Sumatera Utara dan Aceh, untuk menyuplai biji kopi berkualitas. “Setiap biji kopi yang kami sajikan langsung berasal dari para petani lokal,” ujar Lian.

Lian mengatakan bahwa selain berkolaborasi melalui platform digital, pegiat usaha lokal juga harus melakukan inovasi agar terus relevan dengan masyarakat, “Misal kami akan membuat varian kopi siap minum dengan daging durian asli ke depannya.”

Berkaitan dengan inisiatif hyperlocal, selain KTP Medan, Tokopedia juga meluncurkan Keluarga Tokopedia, wadah untuk memfasilitasi pegiat usaha, khususnya UMKM lokal, saling berbagi informasi dan inspirasi dalam menciptakan peluang usaha daring.