Karyawan Google Kena Imbas Corona Varian Delta

29 July 2021 - by

Ilustrasi (Foto: Rajeshwar Bachu / Unsplash)

Uzone.id - CEO Google Sundar Pichai pada hari Rabu mengatakan kepada karyawan bahwa perusahaan akan memerlukan sertifikat vaksinasi untuk karyawan yang bekerja kembali ke kantor.

Kebijakan tersebut akan dimulai di AS dan diperluas ke wilayah lain selama beberapa bulan ke depan. Pichai juga menunda kebijakan wajib ke kantor hingga 18 Oktober, mundur tanggal dari target awal September.

Advertising
Advertising

"Mendapatkan vaksinasi adalah salah satu cara terpenting untuk menjaga diri kita dan komunitas kita tetap sehat di bulan-bulan mendatang," tulis Pichai dalam email kepada karyawan, seperti dikutip dari Cnet, Kamis (29/7).

Baca juga: Semua akan 5G di iPhone Pada Waktunya

Pichai mengatakan kebijakan itu akan diterapkan sesuai dengan kondisi setempat, dan dia akan membagikan panduan dan pengecualian bagi orang-orang yang tidak dapat divaksinasi karena alasan medis atau alasan perlindungan lainnya.

Pengumuman itu muncul ketika wilayah di seluruh dunia telah melihat lonjakan kasus virus corona karena varian delta.

Di California, negara bagian asal Google, beberapa negara telah mengamanatkan masker lagi untuk orang-orang yang berkumpul di dalam ruangan.

Baca juga: Apple Bakal Produksi 90 Juta Unit iPhone Baru

Google tidak sendirian dalam mengevaluasi kembali protokol kembali bekerja karena gelombang pandemi terbaru. Apple  mengatakan minggu lalu bahwa mereka juga akan menunda tanggal untuk kembali ke kantor sebulan.

Lebih dari setengah toko Apple akan mewajibkan pelanggan dan karyawan untuk memakai masker, terlepas dari status vaksinasi, mulai Rabu, menurut  Bloomberg.

Facebook juga mengatakan pada hari Rabu bahwa mereka akan mengharuskan pekerja di kantor di AS untuk divaksinasi.

Twitter mengatakan akan menutup kantor perusahaan yang dibuka di New York dan San Francisco dan menghentikan pembukaan kembali kantor di masa depan. Perusahaan mengatakan bahwa penutupan kantor bersifat sementara tetapi mereka tidak memiliki jadwal baru untuk pembukaan kembali.

"Kami terus memantau dengan cermat kondisi lokal dan membuat perubahan yang diperlukan yang memprioritaskan kesehatan dan keselamatan Tweeps kami," kata juru bicara Twitter dalam sebuah pernyataan.