Kenapa iPhone Harganya Mahal?

13 February 2017 - by

Bila membandingkan harga smartphone Android dengan produk berbasis iOS yang dikembangkan Apple memang cukup jauh berbeda, dimana produk asal Cupertino ini pasti dibanderol dengan harga yang lebih mahal. iPhone saja biasanya dijual dengan harga rata-rata USD694 atau sekira IDR9 jutaan, berbeda jauh dengan ponsel basis Android yang sekira USD400 atau sekira IDR5 jutaan. Dengan banderol mahal tersebut, sebenarnya bagaimanakah sistem banderol harga yang digunakan Apple?

Banderol harga mahal dari Apple tentu bukanlah sebuah harga asal-asalan tanpa perhitungan, apalagi disaat sekarang ini smartphone sudah mulai menjamur. Banyak perhitungan yang dilakukan produsen sebelum memasang harga tersebut, salah satunya adalah sistem ASP (Average selling Price). Sistem perhitungan tersendiri ini selalu jadi acuan sebelum produk tersebut di pasarkan dan dipasang harganya.

ASP dalam suatu produk biasanya akan memulai perhitungan dengan mengambil sistem harga jual rata-rata biasanya dipengaruhi oleh jenis produk, serta siklus hidup produk. Sedangkan untuk ASP produk Apple, seperti dilansir dari laman Androidauthority mengungkapkan bahwa iPhone yang dijual pada saat ini adalah penghitungan yang diambil dari pendapatan penjualan total produk dan membagi angka tersebut dengan banyak unit yang terjual.

Seperti halnya sebuah iPhone 7 yang ada saat ini harga yang dibanderol paling rendah oleh Apple adalah USD700, harga tersebut untuk varian penyimpanan 32GB. Apakah ada harga lainnya? Tentu, pilihannya adalah harga yang lebih mahal diantaranya adalah harga USD749 dan USD849.

Dengan memberikan banderol harga tinggi ini, tidak lantas perusahaan hanya diam dan melakukan marketing atau campaign tertentu saja agar mendongkrak penjualannya. Perusahaan juga telah melakukan teknik lainnya, salah satunya adalah mengurangi model produk sebelumnya. Sehingga tidak ada pilihan bagi konsumen nantinya.

Selain itu, dalam sistem ASP produk perusahaan pun harus jeli melihat pasar yang akan di sasarnya sehingga banderol harga yang dikenakannya tepat sasaran. Produsen untuk menetapkan harga produk akan mempertimbangkan di mana mereka ingin produk mereka diposisikan nantinya, jika ingin diposisikan sebagai produk kelas atas tentunya mereka akan menetapkan ASP lebih tinggi.