Kolaborasi di Era Digital Demi Capai The Biggest Pond!

12 December 2022 - by

Kolom oleh: VP Marketing Management Telkom Indonesia, E. Kurniawan.

Uzone.id — Membangun sebuah merek yang sustain dalam jangka waktu panjang dan selalu relevan dengan pasar memang tidak mudah. Kita harus terus berinovasi dan berlomba-lomba untuk mengikuti “kesukaannya pasar”.

Beberapa waktu lalu sempat viral di media sosial dengan hashtag #prediksisoundre mengenai aksi panggung geng motor “The Prediksi” yang beranggotakan Andre Taulany, Vincent, Desta, dan para bapak-bapak artis Gen X lainnya di acara Soundrenaline 2022.

Advertising
Advertising

Soundrenaline sendiri merupakan acara musik anak muda zaman now yang mayoritas dihadiri oleh para kaum milenial dan Gen Z.

The Prediksi melakukan aksi panggung yang mengundang viralitas, dimana mereka bernyanyi, berjoget, dan mengenakan kostum nyentrik, seakan mereka relate dengan gaya anak muda zaman sekarang.

Aksi inilah membuat para penonton dengan semangat memposting momen tersebut di sosial media hingga menjadi trending topic di Twitter dan TikTok.

Baca juga: Hikmah dari Tech Winter yang 'Paksa' Startup PHK Karyawan

Jika dilihat lebih cermat, aksi panggung The Prediksi ini bukan dalam rangka mengisi line up utama musisi yang mengisi acara Soundrenaline, tetapi hasil kolaborasi dari The Prediksi dengan Soundrenaline.

Di tengah aksi heboh tersebut, mereka sempat mengiklankan salah satu merek minuman bervitamin asal Jepang, what a creative way!

Ditambah lagi bagaimana kreatifnya The Prediksi dalam mengutilisasi konten di platform digital mereka dengan mengunggah sejumlah postingan persiapan mereka saat latihan sebelum beraksi, membuat audiens semakin penasaran dan menunggu-nunggu aksi mereka.

The Prediksi yang mayoritas berisi para “artis lama” yang mungkin para milenial dan Gen Z sekarang sudah tidak kenal, namun mereka berusaha untuk relevan dengan segmen pasar anak muda saat ini.

Apa pelajaran yang bisa kita ambil dari kolaborasi The Prediksi dan acara musik Soundrenaline? No matter what, brands should be transformed & relevant!

Sebuah merek harus selalu mencari celah untuk selalu relevan dengan melakukan kolaborasi dan menggunakan digital marketing platform untuk menciptakan konten dan membangun story.

Leverage your digital brand, by being relevant with the biggest pond

Dalam mengelola sebuah bisnis atau merek, kita harus fokus pada pasar yang paling besar dan punya growth paling signifikan. Data BPS tahun 2022 menunjukkan, milenial dan Gen Z mendominasi lebih dari 53 persen total populasi Indonesia saat ini.

Jika dianalisis dari konsep Digital Collaborative Marketing yang saya kembangkan dalam buku yang akan dirilis dalam waktu dekat, fenomena The Prediksi pada acara Soundrenaline 2022 minggu lalu adalah dalam rangka leveraging digital brand agar tetap relevan dan dipersepsikan kuat sebagai merek yang “anak muda banget”.

Secara umum, inti dari pilar leverage digital brand adalah bagaimana sebuah merek melakukan kolaborasi digital untuk menciptakan & menguatkan awareness, image, maupun perceived quality (brand mind), connection dan loyalty (brand heart), maupun meaning dan advocacy (brand soul).

Merek yang kuat adalah mereka yang bisa menciptakan awareness yang kuat kepada segmen pasar mereka, dan punya image & persepsi yang kuat di benak konsumennya.

Image dan persepsi seperti apa? Pastinya yang sesuai dengan preferensi dan value yang dipegang oleh konsumen itu sendiri.

Baca juga: Kolaborasi TelkomGroup Sukses Hadirkan Jaringan Cepat di KTT G20

Dalam fenomena viral The Prediksi, mereka ingin membangun awareness yang kuat ke segmen pasar anak muda saat ini, juga berusaha membangun image muda, fresh, dan tentunya relevan dengan dunia sosial media saat ini.

Lalu keuntungannya pihak Soundrenaline dalam kolaborasi ini apa?

Bayangkan jutaan follower di berbagai media sosial yang dimiliki para personil The Prediksi akan mendapatkan informasi mengenai acara Soundrenaline. Juga pertukaran audiens antara “kolam pengikut” The Prediksi dan Soundrenaline yang multi-generasi akan memperluas gaung acara tersebut.

Lesson learned: being relevant is the key of leveraging digital brand

Menjadi merek yang sukses memperluas & memperkuat digital brand-nya harus memperhatikan 2 aspek utama yaitu: content (what to communicate) dan context (how to communicate).

Konten yang dikomunikasikan harus relevan dengan segmen pasar yang mereka garap, lakukan kolaborasi dengan banyak pihak untuk stay relevant dan memanfaatkan kekuatan story masing-masing pihak.

Setelah itu yang paling penting ialah bagaimana mengkomunikasikan konten tersebut, gunakan saluran-saluran komunikasi digital agar story yang dikomunikasikan lebih mudah dijangkau dan menciptakan potensi virality yang kuat.