Lama Menanti Esemka, Malaysia Sudah Punya Embrio Mobnas Baru

30 July 2019 - by

Malaysia dikabarkan kian serius mengembangkan mobil nasional sebagai pengganti Proton yang telah dimiliki merek asing.

Hal itu setelah beredar kabar bahwa Malaysia akan mendirikan nama perusahaan gabungan Malaysian International Motor Company (Mimco) di bawah pengawasan Konsorsium Alam Perkasa (APC).

Advertising
Advertising

Menurut The Edge, APC menginginkan perusahaan baru tersebut untuk membangun kendaraan listrik yang akan mulai dijual pada 2022.

Dalam sebuah wawancara dilansir Paultan, Selasa (30/7), ketua Grup Alam Perkasa Mohamad Mansor Ngah mengatakan rencananya yang ambisius untuk perusahaan baru berikut konsorsium baru, yang terakhir juga melibatkan produsen bahan komposit Italia terkemuka dan perancang mobil terkenal Giorgetto Giugiaro dan putranya, Fabrizio.

Lihat juga:
Malaysia Terbuka Pabrikan Jerman Terlibat Mobil Nasional

Kolaborasi ini terus dimatangkan untuk menghasilkan sebuah produk yang bisa bersaing di pasar lokal dan luar negeri. Kabarnya proyek ambisius Malaysia ini akan debut di Geneva Motor Show pada Maret 2020, dengan julukan Alif yang masuk ke segmen medium SUV yang diduga mengandalkan platform AMP (Advanced Modular Platform).

"Ini akan menjadi yang kedua kalinya kendaraan Malaysia ditampilkan di acara tersebut," kata Mansor.

Mansor juga membeberkan bahwa spesifikasi mobil mampu melesat hingga kecepatan maksimal 230 km per jam. Sementara dengan satu kali pengisian mobil bisa bergerak sejauh 450 km.

Lihat juga:
Ambisi Mahathir Dirikan Perusahaan Mobil Nasional Baru

Perusahaan sebagian besar memproduksinya untuk memenuhi pasar ekspor seperti Eropa, Amerika Serikat dan China, dengan komposisi 80 persen ekspor dan sisanya untuk pasar domestik Malaysia. APC menargetkan penjualan Alif sentuh 60.000 unit per tahun.

"Pasar lokal untuk hibrida dan EV masih kecil saat ini, jadi kami akan mengekspor 80 persen kendaraan terutama ke Eropa dan AS karena kami perlu bersaing di industri otomotif global dan bukan 'jago kandang'," ujar Mansor.

Mansor menambahkan kapasitas produksi bisa ditingkatkan hingga 160.000 unit pada 2025 termasuk model kedua yang kemungkinan model mobil perkotaan (city car).

Berita Terkait