Pemilik Nama Agus Se-Indonesia Akan Kopi Darat

pada 8 tahun lalu - by

Pemilik nama Agus se-Indonesia berencana melangsungkan pertemuan akbar di Bogor pada Minggu, 7 Februari 2016.


Agus Salim, Ketua Paguyuban Agus Wilayah Jabodetabek, mengatakan pertemuan tersebut sekaligus rapat kerja nasional untuk pertama kalinya bagi komunitas ini. “Ini kan kami masih baru, terbentuk juga November 2015,” katanya saat dihubungi Tempo.


Selama ini pemilik nama Agus yang tergabung dalam Paguyuban Agus se-Indonesia sering melakukan kopi darat di wilayah masing-masing, tapi dalam skala kecil. Mereka biasa berkumpul di salah satu rumah anggota. Dalam kopi darat, menurut Guslim-sapaan Agus Salim-, suasana kekeluargaan di antara mereka lebih terasa.


Karena masih baru terbentuk Guslim mengatakan belum bisa memutuskan lokasi pasti yang akan digunakan dalam pertemuan tersebut. Menurut dia, masih dalam pembahasan para panitia kerja.


Ia menuturkan paguyuban Agus se-Indonesia ini mengikuti perkumpulan pemilik nama sejenis yang sudah ada sebelumnya, seperti Paguyuban Asep dan Sugeng. Meski begitu, Guslim, sapaan Agus Salim, merasa cakupan nama Agus lebih nasional dan luas dibanding Asep--yang sebelumnya menggelar acara serupa--dan Sugeng.


Guslim menambahkan, nama Agus bagi komunitas menjadi sebuah kebanggaan tersendiri. Menurut dia, nama Agus sangat Indonesia dibanding yang lain. Selain itu jauh dari cakupan sentimen SARA dan lebih nasional. “Di Batak ada Agus, di Kalimantan ada Agus dan di Sulawesi juga banyak Agus,” ujarnya.


Hingga saat ini, kata Guslim, sudah ada sekitar 240 orang pemilik nama agus yang terdaftar sebagai anggota. Namun berdasarkan jumlah anggota grup Facebook Agus-Agus Bersaudara Pusat tercatat sebanyak 1.686 orang telah bergabung. “Kami sudah ada pengurus di 20 provinsi lebih dan yang mengapresiasi juga banyak karena kami terus kampanye offline dan online,” ucapnya.


Ia pun berharap lewat paguyuban ini para pemilik nama Agus dapat saling bersilaturahmi dan mempererat persaudaraan di antara mereka. Selain itu, Guslim menginginkan melalui wadah pertemuan ini bisa memperbaiki kondisi perekonomian mereka.


Sumber:Tempo