Pemuda DIgital: Aruna Harsa, Kaya Berkat Dekoruma

29 October 2021 - by

Aruna Harsa (Foto: Valbury.co.id)

Uzone.id - Aruna Harsa (29) masuk dalam daftar Forbes 30 Under 30 Asia pada tahun 2019 untuk Kategori Consumer Technology atas keberhasilannya membangun platform Dekoruma yang berbasis di Jakarta.

Di awal berdirinya pada tahun 2015, Dekoruma saat itu baru menyediakan marketplace khusus furnitur dan dekorasi tempat tinggal. Kemudian pada tahun 2017, Dekoruma menghadirkan layanan Soma, platform project management desain interior yang memungkinkan konsumen berhubungan langsung dengan desainer interior, pemasok, dan vendor.

Advertising
Advertising

Layanan pada Dekoruma memungkinkan produsen untuk mendistribusikan produk mereka langsung ke pasar, menawarkan harga yang transparan kepada konsumen akhir.

BACA JUGA: Flagship Xiaomi Terbaru Rilis di Indonesia 4 November

Dekoruma mengumumkan pada Oktober 2018 bahwa platformnya berhasil mengumpulkan putaran pendanaan Seri B (lebih dari Rp14 miliar) dari Global Digital Niaga (Blibli) dan AddVentures by SCG (cabang perusahaan ventura dari Siam Cement Group Thailand).

Setelah itu, Dekoruma mengumumkan perolehan pendanaan seri C1 senilai USD15 juta atau setara Rp212,8 milyar (kurs Rp14.188 per USD1). Para investor yang terlibat dalam pendanaan tersebut ada Nexter Ventures by SCG Cement-Building Materials, KTB Network, Global Digital Niaga (Blibli), OCBC NISP Ventura, dan Foundamental.

Dilansir Tech In Asia, Co-founder dan CEO Dekoruma, Dimas Harry Priawan mengatakan dana dari investor itu akan digunakan untuk memperluas bisnis di luar Jakarta, menjalin kerja sama dengan lebih banyak mitra serta pengembang properti.

Dekoruma juga telah meluncurkan unit bisnis penjualan properti dan juga membuka showroom DEC pada tahun 2019.

Dekoruma juga membuat kemudahan bagi konsumen untuk mencoba dan berbelanja produk secara offline dan bisa berkonsultasi secara tatap muka dengan desainer interior.

Dekoruma menginformasikan bahwa perusahaan berhasil meningkatkan pendapatannya sebanyak tiga kali lipat. Perusahaan juga menargetkan mencapai EBITDA (pendapatan sebelum bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi) positif pada akhir tahun 2022.

Target lainnya, pada akhir tahun 2023, Dekoruma punya rencana melakukan IPO atau penawaran perdana saham.

Dekoruma juga mengklaim telah melayani lebih dari satu juta pelanggan, bermitra dengan lebih dari lima ribu desainer interior dan kontraktor, serta bekerja sama dengan hampir seluruh pengembang properti tier 1 dan tier 2 di Indonesia.

Jirapat Janjerdsak, selaku director Nexter Ventures by SCG Cement-Building Materials, mengatakan bahwa Dekoruma merupakan salah satu dari sedikit perusahaan yang mampu mengintegrasikan rantai pasokan home & living secara end-to-end.

BACA JUGA: 4 Bocoran Smartphone OPPO Terbaru: Pakai Jargon The New Processor

Itulah cerita kesuksesan Dekoruma hasil kerja keras Co-Founder Aruna Harsa bersama Co-Founder Dimas Harry Priawan.

Mereka sama-sama pernah mengenyam pendidikan di Nanyang Technological University (NTU). Melihat dari profil Aruna Harsa di Linkedin, dia meraih dua gelar sarjana: Mathematics + Economics (2010 -2014) melalui kelas akselerasi.

Kalau Dimas mendapat gelar Sarjana Teknik, Teknik Listrik dan Elektro dengan Minor in Business (2006-2010) dan meraih gelar Master of Science bidang Lingkungan dan Manajemen Energi dari Universitas Twente, Belanda.

Namun, bukan berarti Aruna Harsa tidak pernah mengalami kegagalan. Melansir dari Bisnis.com, Aruna pertama kali membangun startup Dashsell yang mirip dengan Shopify untuk iOS dan Android pada tahun 2012. Versi awal Dashsell adalah alat publikasi ke beberapa marketplace, namun sayangnya tidak berjalan dengan baik.

Selanjutnya, Aruna membangun Vanitee sebagai platform mobile booking untuk kecantikan dan perawatan pribadi sesuai dengan permintaan.

Meskipun telah mengumpulkan pendanaan Seri A sebesar USD5 juta, Vanitee tidak berjalan baik karena tersandung izin impor.