Penyebab WhatsApp Wagub DKI Jakarta Riza Patria Bisa Kena Hack

28 April 2021 - by

Ilustrasi (Foto: Alexander Shatov / Unsplash)

Uzone.id - Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria telah mengumumkan lewat akun Instagram @arizapatria, milik Riza, kalau nomor WhatsApp ponsel Wagub DKI Jakarta telah diretas sehingga kendali beralih ke orang lain dan untuk digunakan modus penipuan. 

"Pemberitahuan Tentang Status Nomor WhatsApp (WA) Ponsel Wagub DKI Jakarta.

Advertising
Advertising

Assalamualaikum Wr. Wb. Dengan hormat kami sampaikan, bahwa WA kami dengan nomor: 0816-891-396, telah diambil alih oleh pihak lain, dan digunakan untuk penipuan.

Mohon berhati-hati, dengan tidak membalas pesan apa pun dari nomor WA tersebut.

Untuk sementara, saya (Ariza) dapat dihubungi di nomor ajudan, WA: 0816712032 (Anton) / WA: 0812-1263-3254 (Sandi).

Mohon maaf atas ketidaknyaman Ibu-Bapak serta teman-teman semua, terima kasih kami haturkan.

Hormat kami, Ariza Patria, Wakil Gubernur DKI Jakarta. Wassalamualaikum Wr Wb.

#penipuanonline"

BACA JUGA: Kominfo Tangani 3.640 Konten Berbau SARA Sejak 2018, Termasuk Paul Zhang

Instagram @arizapatria

 

Penyebab WhatsApp Diretas

 

Alfons Tanujaya dari Vaksincom pernah menjelaskan lewat IGTV bahwa kemungkinan WhatsApp bisa diretas. Pelaku akan sengaja masuk ke akun WhatsApp menggunakan nomor WhatsApp calon korban.

Kemudian, setelah memasukkan nomor, WhatsApp akan mengirim kode OTP yang terdiri dari enam digit atau tautan verifikasi melalui SMS ke nomor calon korban.

Kalau tautan verifikasi tersebut diklik, akun WhatsApp milik korban akan otomatis berpindah tangan ke pelaku peretasan.

Namun, Alfons mengingatkan bahwa membuat calon korban mau mengklik tautan atau memberikan kode OTP tersebut tidak mudah.

Oleh sebab itu, pelaku biasanya pakai beberapa teknik, salah satunya dengan metode rekayasa sosial.

Metode tersebut biasanya dilakukan pelaku dengan menipu korban, biasanya dengan iming-iming menang undian atau lainnya yang membuat korban akhirnya mau mengetuk tautan atau menyebutkan kode OTP.

Selain itu, cara kedua adalah menyadap SMS calon korban sehingga bisa mendapatkan kode OTP atau tautan verifikasi.

Untuk menyadap SMS biasanya menggunakan aplikasi pihak ketiga bernama SMS Forwarder. Namun, menurut Alfons, ponsel korban harus terpasang aplikasi tersebut lebih dulu dan diatur agar bisa meneruskan pesan ke nomor yang dipegang peretas.

Penyadapan SMS juga bisa dilakukan melalui layanan SMS Auto Divert dari operator seluler dengan menghubungi nomor USSD tertentu sesuai operator yang digunakan di ponsel korban.

Setelah layanan ini aktif, SMS akan diteruskan ke nomor yang dikuasai pelaku. Jika SMS berhasil didapatkan, maka pelaku bisa dengan mudah memasukkan kode OTP atau mengklik tautan verifikasi yang kemudian menguasai akun WhatsApp korban.

Alfons mengimbau agar pengguna WhatsApp lebih berhati-hati dan jangan sampai menyetujui pengalihan akun WhatsApp jika menerima SMS.

      View this post on Instagram      

A post shared by Alfons Tanujaya (@alfonstan)