Peran Agile Leadership Membangun Data Driven Organization

11 February 2022 - by

Kolom oleh: Faisal Yusuf, Direktur PT Metranet

Uzone.id - Industri 4.0 sudah jadi alat ukur kematangan entitas bisnis dalam menghadapi era baru yang Volatility (votalitas), Uncertainty (ketidakpastian), Complexity (kompleksitas), dan Ambiguity (ambigu) atau VUCA.

Disrupsi startup di industri digital juga menegaskan bahwa tantangan ke depan semakin ketat dan mendorong semua pelaku bisnis perlu mengambil langkah penguatan bisnisnya agar tetap kompetitif, survive, sustain dan growth.

Advertising
Advertising

Salah satu penguatan tersebut adalah bagaimana entitas bisnis bisa menjadi data driven organization, organisasi yang menjadikan data sebagai fundamental dalam tiap proses pengambilan keputusan, formulasi strategi dan taktik dalam berbisnis.

Baca juga: Digital Healthcare SuperApp di BUMN

Mengandalkan data organisasi bisnis, kita bisa lebih memahami pelanggan, mengetahui lebih dalam profile dan behavior-nya, memahami lebih dalam kekuatan dan kapasitas perusahaan dalam melayani pelanggan, secara cepat dan akurat mendapatkan insight atas situasi market, serta perubahan dan trendnya.

Shifting menjadi data driven organization merupakan proses transformasi digital karena membutuhkan keterlibatan teknologi digital. 

Teknologi digital inilah yang memungkinkan data-data yang dibutuhkan dapat diakuisisi, diolah dan disajikan menjadi informasi bermakna.  

Proses transformasi digital tentunya akan sejalan bisnis strategi, melibatkan people, bisnis proses, data dan teknologi sebagai satu kesatuan.   

People menjadi kunci dan mengambil peran penting dalam proses transformasi ini baik sebagai pelaku maupun objek proses transformasi tersebut. 

Untuk mengawal program ini agar bisa terlaksana dengan baik, dibutuhkan juga digital culture yang terinternalisasikan ke tiap people dalam organisasi tersebut. 

Transformasi digital di suatu organisasi bisnis adalah proses perubahan yang dinamis, dan penuh tantangan yang bisa jadi belum pernah dilakoni oleh siapa pun di industri.

Dalam hal memimpin pun tidak hanya mengandalkan dukungan teknologi tapi juga membawa perubahan mindset people dan culture organisasi bisnis.

Memimpin dalam ketidakpastian memerlukan peran leader yang juga sejalan dengan situasi tersebut. 

Model agile leadership menjadi pilihan utama yang fit untuk hal ini karena adaftif terhadap perubahan, memiliki kesabaran dan ketenangan dalam chaotic state, memiliki DNA untuk berinovasi dalam pemecahan masalah dan menyikapi peluang, selalu haus untuk belajar, mengambil lesson learn atas kegagalan dan secara aktif menggali feedback untuk dijadikan input improvement proses selanjutnya.

Baca juga: Kepemimpinan yang Tepat untuk Membangun Startup

Terpenting dalam model leadership ini adalah berupaya keras untuk membentuk teamwork yang kuat dan kolaboratif, mampu memberdayakan tim menginspirasi serta memotivasi mereka agar dapat tumbuh bersama. 

Dalam konteks bisnis, agile leadership mendorong tim untuk memiliki orientasi customer centric dan ownership terhadap inisiatif inovasi yang dijalankan.

Data driven organization jadi sebuah capaian penting sebuah organisasi dalam menghadapi kompetisi bisnis mutakhir, guna mewujudkan dan mengawal Langkah-langkah tersebut agile leadership mengambil peran kunci yang menjadi penentu keberhasilan implementasinya.