Perubahan Privasi WhatsApp Timbulkan Polemik

29 August 2016 - by

Akuisisi Facebook terhadap WhatsApp mulai menimbulkan polemik terkait masalah privasi. Langkah Facebook mengumpulkan data dari layanan pesan WhatsApp menimbulkan ketakutan dari berbagai pengguna layanan.

Terkait hal ini, beberapa kelompok privasi telah memutuskan menghentikan langkah WhatsApp dari berbagi data pengguna dengan Facebook. Electronic Privacy Information Center (EPIC), salah satu kelompok privasi, mengatakan langkah yang dilakukan WhatsApp merupakan pelanggaran dari perintah persetujuan federal Komisi Perdagangan.

Kendall Jenner Ditolak Uber, Kim Kardashian Ngeluh di Twitter

Kelompok ini berencana mengajukan keluhan terhadap WhatsApp dan Facebook karena diduga melanggar Komisi Perdagangan Federal karena dianggap melakukan praktek perdagangan yang tidak adil dan telah melakukan aksi penipuan.

EPIC percaya WhatsApp telah membohongi penggunanya ketika berjanji untuk tidak membagikan data pengguna dengan Facebook pada tahun 2014. Hal ini akan dijadikan kelompok untuk meyakinkan Federal Trade Commission melawan WhatsApp dan Facebook.

Namun, WhatsApp beraalasan bahwa langkahnya membagikan data dengan Facebook untuk membantu proses fitur penemuan teman, dan memungkinkan pengguna berkomunikasi lebih baik secara bisnis. Selain itu, layanan itu berdalih dengan mengatakan semua pesan akan tetap terenkripsi, dan dengan demikian tidak dibaca oleh karyawan WhatsApp dan Facebook.

Artis Ramai-ramai Berduka hingga Ketahuan Masih Mesra

Hal yang harus diingat adalah pengguna memiliki waktu 30 hari untuk memilih keluar dari fitur saat ditayangkan. Pengguna harus melihat pesan pop-up pada WhatsApp pada saat mereka membuka aplikasi, dan kemudian mereka tidak menngizinkan WhatsApp tidak berbagi data dengan Facebook.

Menariknya, meskipun ada pembagian data tersebut belum bisa dipastikan jika hal ini dapat menurunkan jumlah pengguna. Selain itu, belum bisa dipastikan hasil dari langkah yang dilakukan kelompok privasi tersebut.

Hingga kini beberapa badan sedang menyelidiki WhatsApp dan Facebook untuk memastikan apakah kedua perusahaan ini terus mematuhi undang-undang privasi. (Tech Times)

Berita Terkait: