Ilustrasi (Foto: Huawei)

Uzone.id - Presiden Rumania Klaus Iohannis telah menandatangani Rancangan Undang-Undang (RUU) yang didukung Amerika Serikat pada hari Jumat (10/6/2021) yang secara efektif melarang China dan Huawei untuk mengambil bagian dalam pengembangan jaringan telekomunikasi 5G-nya dengan alasan keamanan.

Pemerintah Perdana Menteri Flrin Citu, yang berhaluan tengah, sekutu Iohannis, pada bulan April menyetujui larangan terhadap perusahaan-perusahaan yang dikendalikan China. Kemudian, parlemen menyetujuinya.

BACA JUGA: 2025, Huawei Kembangkan Teknologi Mobil Otonom

Eropa telah muncul sebagai medan pertempuran dalam teknologi 'Perang Dingin' yang dimainkan China dan Amerika Serikat, dan pesaing Huawei di Eropa, yakni Ericsson dan Nokia bisa menjadi duopoli pemasok jika akses China ditutup.

RUU tersebut berasal dari memorandum AS-Rumania 2019 di mana kedua pemerintah mengatakan, "sebagai bagian dari pendekatan keamanan berbasis risiko, evaluasi yang cermat dan lengkap dari vendor 5G diperlukan," dengan yang dikendalikan oleh pemerintah asing dan kurang struktur kepemilikan yang transparan dikesampingkan.

Rumania adalah sekutu setia AS, bahkan sebelum bergabung dengan Pakta Pertahanan Atlantik Utara pada 2004.

AS melihat Huawei sebagai bagian dari mesin pengawasan glbal Partai Komunis China. Sedangkan Huawei sendiri telah membantah berkali-kali telah jadi mata-mata negaranya.