Ramai PHK di Startup, Menkominfo Beri Wejangan Agar Lolos dari Krisis

16 June 2022 - by

Uzone.id - Saat ini, startup di Indonesia (bahkan dunia) sedang mengalami pasang surut bisnis sehingga beberapa diantaranya harus melakukan PHK massal hingga gulung tikar.

Keberadaan startup di Indonesia terus berkembang, apalagi saat ini Indonesia menjadi negara dalam urutan ke-6 dunia untuk negara terbanyak memiliki startup digital. 

Advertising
Advertising

Menghadapi tantangan ini, Menteri Komunikasi dan Informatika, Johnny G. Plate memberikan 3 wejangan agar para pelaku startup digital lolos dari masalah bisnis mereka. 

“Ketiga aspek itu yakni prinsip usaha atau product dan service, skema pembiayaan, dan manajemen. Jadi tiga aspek itu kalau tidak dikelola dengan baik, maka perusahaan akan mengalami masalah,” ujarnya dalam sebuah acara, Selasa malam (14/06/2022).

Baca juga: Diterpa Isu PHK Karyawan Massal, Begini Kata Shopee Indonesia

Menurutnya, Pemerintah juga menyiapkan pendampingan agar ekosistem startup digital tetap tumbuh dan berkembang.

“Oleh karena itu, pemerintah berupaya mengembangkan ekosistem yang memudahkan investasi agar tumbuh lebih banyak untuk menopang perkembangan ekosistem digital. Indonesia ini nomor 6 jumlah startup di dunia, ada 2.380 startup digital,” tandas Menkominfo. 

Dan soal fenomena PHK massal yang kini menghantui setiap perusahaan, khususnya startup digital, Menteri Johnny mengatakan ketika perusahaan mengalami masalah, penyelesaian pertama yang paling mudah dilakukan dengan layoff atau pengurangan karyawan.

“Kalau soal PHK itu terjadi di semua jenis usaha yang tidak dipersiapkan dengan baik, apakah itu startup digital atau startup nondigital, sama saja. Karena apa? Prinsip-prinsip usaha, kan harus menyiapkan produk maupun service-nya dengan betul, punya skema pembiayaan yang memadai apakah itu ekuitas atau kombinasi dan debt person-nya (hutang), serta para sponsor (founders) dengan manajemen,”jelasnya. 

Maka dari itu, penerapan prinsip usaha merupakan kunci keberlanjutan usaha di semua sektor.

Menkominfo menyatakan ketika perusahaan mengalami masalah, penyelesaian pertama yang paling mudah dilakukan dengan layoff atau pengurangan karyawan.

Baca juga: Shopee Bakal PHK Massal Karyawan di Asia Tenggara, Termasuk Indonesia?

Person using tablet

“Padahal, prinsip karyawan itu ya bukan aset lagi melainkan capital untuk suatu usaha. Makanya isu layoff ini begitu sensitif di saat sekarang. Apalagi isu layoff dikaitkan dengan startup bubble (gelembung startup), “ tuturnya.

Pemerintah bersama dengan operator telekomunikasi juga tengah giat membangun infrastruktur digital di level hulu atau upstream. Hal itu ditujukan agar masyarakat bisa mengoptimalkan ruang digital.

“Tujuannya untuk mengajak masyarakat digital onboarding dalam rangka memanfaatkan downstream digital space,” tambahnya.

Untuk keberadaan startup digital, Menkominfo mengatakan kalau startup berada dalam ekosistem digital downstream. Maka dari itu, dengan pembangunan infrastruktur digital peluang ekonomi digital akan berkembang dengan baik.

Menteri Johnny juga menekankan agar aspek product dan services lebih diperhatikan. Selanjutnya, perusahaan akan bisa menciptakan pembiayaan cadangan, termasuk capital venture dan sponsor dan manajemen.

“Jika product maupun services-nya bagus, maka perusahaan itu bisa menciptakan financing backup (pembiayaan cadangan). Termasuk melalui capital venture dan sponsornya itu sendiri, serta manajemennya. Tiga aspek itu yang bisa berhadapan dengan munculnya startup yang banyak,” tuturnya.

Baca juga: Daftar Startup Indonesia yang Lakukan PHK Massal

Pemerintah sendiri terus hadir untuk menjaga perusahaan startup digital agar tidak mengalami collapse sebelum waktunya. Menteri Johnny menuturkan kalau startup digital yang memiliki potensi berkembang akan didampingi dan dibina dengan istilah scale up. 

“Pemerintah bersama dunia usaha memberikan pendampingan mulai dari yang kecil-kecil yakni generasi milenial Indonesia, dengan harapan startup digital dapat berkembang,” tuturnya.

Menteri Johnny mengingatkan agar semua pihak bisa mendukung tumbuhnya ide startup digital di kalangan milenial. 

Menkominfo pun mengungkapkan jika jalan startup digital berkembang menjadi unicorn atau decacorn tidak selalu mudah. Bahkan dari pengalaman beberapa startup digital, untuk bisa decacorn di Indonesia akan melalui proses merger dan akuisisi. 

Oleh karenanya, Menteri Johnny meyakini peluang itu akan selalu ada karena besarnya potensi ekonomi digital nasional. Menkominfo juga mengajak semua pihak mendorong pengembangan ekosistem digital nasional.

“Market digital ekonomi kita besar, jangan takut dan khawatir. Marilah kita kembangkan ini,” ajaknya.

Diketahui, potensi digital economy Indonesia mencapai 40 persen dari Digital Economy ASEAN dan diramal akan memiliki valuasi prognosis sekitar USD315 Miliar pada tahun 2030 mendatang.