Review Vivo X80 Pro: Gampang Panas, Kamera Bikin Takjub

14 September 2022 - by

Uzone.id - Kalau kalian mengenal Vivo sebagai brand smartphone yang getol ngerilis smartphone Rp2 jutaan sampai 5 jutaan, kalian mungkin belum pernah mengenal X Series besutan perusahaan asal China ini. Vivo X80 Pro misalnya, yang jadi smartphone ultra-premium terbaru yang dipasarkan ke Indonesia dengan harga selangit.

Advertising
Advertising

Harga resmi Vivo X80 Pro di Indonesia kira-kira beda sedikit dengan motor matic 110cc yang beredar di Indonesia, yakni Rp15,9 jutaan. Beberapa di antara kalian mungkin berkata, “Harga segitu mending iPhone atau Samsung sekalian.”

Pada awalnya kami setuju, toh dua brand tersebut memang sudah sejak lama fokus di ponsel kelas flagship dengan harga selangit. Kualitasnya pun sudah teruji sejak lama, membuat konsumen yang membelinya tak akan ragu mengeluarkan uang belasan atau puluhan juta rupiah untuk meminangnya.

Namun Vivo X80 Pro membuktikan, harga yang mahal juga sejalan dengan kualitas dan teknologi yang ditawarkan. Berikut ini ulasan lengkap khas tim Uzone.id dalam review Vivo X80 Pro.

Baca juga: Review Samsung Galaxy Z Flip4: Disempurnakan, Harganya Murah Pula

Desain terlalu mencolok

Buat kami, desain Vivo X80 Pro itu terasa mewah, elegan, tapi lebay juga. Kami kurang sreg dengan konsep bingkai kameranya yang ‘segede gaban’, terlalu mencolok. 

Empat kamera di belakang punya ukuran bingkai yang terlampau besar, padahal seharusnya bisa dibuat minimalis agar tampilannya terlihat lebih elegan. 

Seolah, Vivo memang mau memamerkan potensi kamera dari X80 Pro, apalagi kamera smartphone ini juga didukung penuh oleh perusahaan lensa asal Jerman, Zeiss. 

Desain kameranya seperti terdiri dari dua layer yang digabungkan. Pada frame berbentuk lingkaran, ditempatkan tiga kamera, laser autofocus dan logo T* Coating dari Zeiss. 

Nah, lingkaran ini berada di dalam bingkai persegi berukuran besar yang cuma memuat kamera periskop, keterangan konfigurasi kamera dan LED flash saja.

Memang kalau desain ini tergantung selera, sehingga ini subjektif opini kami saja. Tapi kami menyarankan agar Vivo mempertimbangkan kembali soal tata letak kamera semacam ini.

Kendati begitu, kami mengapresiasi desain penampang belakang dari smartphone ini. Gak mengikuti ponsel lainnya yang bermain pada gradasi warna, Vivo X80 Pro terlihat gagah dengan kelir hitam matte yang bakal terlihat berkilau ketika terkena sinar matahari.

Tekstur doff-nya sangat halus dan bikin ponsel enak buat digenggam. Menariknya, Vivo menyertakan casing tambahan dalam paket pembelian yang terbuat dari bahan kulit sintetis.

Baca juga: Review Samsung Galaxy Fold4 5G

Inilah yang bikin Vivo X80 Pro terasa spesial. Kapan lagi smartphone premium mendapatkan bonus casing premium juga? Sejauh kami menggunakan ponsel kelas atas, paling banter mendapatkan softcase bening murahan yang bakal menguning ketika sering digunakan.

Secara dimensi, smartphone ini punya bobot 215 gram dengan ketebalan 9,1mm. Dengan ukuran layar 6,78 inci, ponsel ini secara mengejutkan masih enak buat dioperasikan dengan satu tangan, baik dengan atau tanpa menggunakan casing tambahan.

Soal sisi-sisinya, di bagian kanan diletakkan tombol volume dan power yang posisinya ergonomis. Di bagian atas, ada mikrofon yang disandingkan dengan IR blaster. Komponen infrared ini membuat ponsel bisa jadi ‘remote dadakan’ melalui aplikasi Smart Remote.

Di bawah, terdapat SIM tray tanpa dukungan slot microSD, mikrofon utama, port USB-C dan speaker utama. Oiya, kalian gak perlu khawatir untuk membawanya ke lingkungan berair atau berdebu, karena Vivo X80 Pro sudah mengantongi rating IP68 tahan air dan debu.

Layar menakjubkan

Namanya juga ponsel flagship, segala inovasi pasti tumplek-blek dalam satu kesatuan. Vivo X80 Pro membawa layar dengan kualitas yang menakjubkan, segala fitur premium pun disematkan di dalamnya.

Vivo X80 Pro menggunakan panel AMOLED generasi terbaru buatan Samsung Display, yakni LTPO3 AMOLED dengan teknologi refresh rate adaptif 1Hz sampai 120Hz. 

Adapun untuk ukurannya 6,78 inci dengan resolusi 3K atau QHD+ dengan dukungan HDR10+, intensitas cahaya 1.500 nits, serta jangkauan 1 miliar warna. Panel layar ini gaming-able banget, karena touch sampling rate-nya mencapai 300Hz.

Makin tinggi touch sampling rate, maka semakin responsif layar ketika disentuh. Teknologi ini sangat pas buat para gamer yang gemar bermain game di genre FPS maupun MOBA.

Layar ini tak dilindungi oleh Gorilla Glass Victus atau Victus+ dari Corning, melainkan Schott Xensation Up. Kekuatannya gak kalah, seenggaknya layar ponsel tetap aman walau ditaruh di dalam tas yang biasanya ada kunci motor, beberapa koin, kabel, dan printilan lain dengan ujung yang berbahan besi.

LTPO3 di Vivo X80 Pro menyuguhkan kualitas warna yang ajib. Nagih banget nonton film dan series Netflix atau Disney Hotstar di resolusi tertinggi dengan smartphone ini. 

Baca juga: Review Lengkap Xiaomi 12 Lite

Bermain game Android kelas AAA seperti Genshin Impact, COD Mobile, hingga eFootball 2023, ditayangkan dengan kualitas di atas rata-rata. Semua game pun ditampilkan secara mulus di refresh rate yang tinggi.

Nonton video HDR di YouTube juga sungguh memuaskan mata. Apalagi kalau ditampilkan dalam mode fullscreen, warnanya vivid dengan detail yang luar biasa.

Berbicara tentang refresh rate-nya, Vivo X80 Pro punya tiga opsi menu refresh raet, yakni Smart Switch yang adaptif, 60Hz dan 120Hz. Namun ketiga mode ini punya satu kesamaan, yaitu menurunkan refresh rate ke 1Hz atau 10Hz saat ponsel dalam keadaan idle atau standby.

Satu lagi, layar Vivo X80 Pro telah mendukung teknologi in-display fingerprint yang lebih advanced. Sensor biometrik ini sudah berbasis ultrasonic, sehingga proses pembacaan sidik jari pun jauh lebih cepat.

Ketika di ponsel lain, mendaftar sidik jari perlu beberapa kali menyentuh sensor, di Vivo X80 Pro cuma sekali saja dan akurat. 

Funtouch 12 banyak bloatware

Kami sebenarnya penasaran dengan Origin OS di Vivo X80 Pro, cuma sayangnya hanya versi yang dijual di China saja dengan sistem operasi terbaru itu. Di pasar global, termasuk Indonesia, OS yang digunakannya adalah Funtouch 12 berbasis Android 12.

Kesan pertama kali ketika menjajal OS ini tak memuaskan. Kami diribetkan dengan banyaknya bloatware yang harus dihapus satu persatu. Memang aplikasi ini tak terlalu membebani RAM ataupun memori penyimpanan, tapi membuat app drawer dan home screen tampak berantakan saja.

Ada beberapa bloatware yang sulit dihapus, dan bahkan gak bisa di-disable untuk menghilangkannya. Untungnya, gak seperti ‘merek sebelah’ yang diperparah dengan banyaknya iklan di aplikasi bawaan, Funtouch 12 tak dipenuhi iklan-iklan yang sangat mengganggu tersebut.

Funtouch 12 sendiri membawa beberapa fitur turunan dari Android 12, terutama pada sektor keamanan dan privasi pengguna. Ada fitur bernama Privacy Dashboard, yang membuat pengguna melihat aplikasi apa saja yang sedang mengakses izin lokasi, kamera, mikrofon dan sebagainya secara real-time.

Baca juga: Review Infinix Note 12

Lewat fitur ini, pengguna pun bisa menghentikan izin akses tersebut secara langsung jika tak nyaman. Kemudian ada fitur Screen Capture Protection yang mencegah aplikasi pihak ketiga merekam kegiatan pengguna, terutama saat memasukkan informasi pribadi seperti password.

Fitur-fitur seperti ini amat berguna, apalagi akhir-akhir ini sedang marak aksi hacker yang mencuri data pengguna dan menjualnya di forum peretas dengan harga yang bervariasi.

Fitur-fitur ‘kosmetik’ lainnya turut dihadirkan, seperti Always on Display, animasi sensor sidik jari di layar, Ambient Light untuk notifikasi yang masuk, pemilihan warna UI, dan sebagainya.

Performa tinggi, namun mudah overheat

Vivo X80 Pro yang kami review ditenagai oleh prosesor Snapdragon 8 Gen 1, chipset dengan arsitektur 4nm dari Samsung. Kami sudah skeptis ketika mendengar kalau ponsel flagship Vivo ini ditenagai prosesor yang ‘mudah overheat’.

Banyak ulasan dari reviewer global terkait prosesor ini. Kebanyakan dari mereka mengeluhkan suhu yang meningkat tajam pada CPU, sehingga membuat performa langsung tak stabil dan cenderung menurun drastis. 

Oleh sebab itu, Snapdragon 8+ Gen 1 langsung dihadirkan dengan fabrikasi 4nm dari TSMC yang punya kelebihan lebih adem, kencang dan hemat daya.

Adapun varian RAM dan memori penyimpanan yang kami gunakan adalah 12 GB berjenis LPDDR5 dan memori penyimpanan 256 GB UFS 3.1 yang tak bisa ditambah dengan microSD. 

Dari pengujian yang kami lakukan dengan AnTuTu Benchmark versi 9, skor yang diraihnya adalah 969 ribu poin atau masih berada di bawah Xiaomi 12 Pro dan Poco F4 GT (berdasarkan menu Ranking di AnTuTu). 

Baca juga: Review Poco F4 5G

Kendati begitu, skor tersebut sangatlah tinggi dan masuk ke jajaran top-tier di daftar AnTuTu Benchmark. Namun lagi-lagi kekurangannya, ponsel ini begitu mudah overheat, bahkan sampai kami pun tak nyaman menggenggam ponsel ini seusai dilakukan pengujian beberapa kali.

Begitu juga saat kami tes bermain game PUBG Mobile dan COD Mobile dengan durasi masing-masing 20 menit. 10 menit pertama saja, bodi belakang dan layar ponsel sudah membuat kulit tangan tak nyaman menyentuhnya. “Setrikaan mobile ini sih,” pikir kami.

Akibat suhu yang meningkat tajam, kinerjanya pun jadi tak stabil. Terkadang frame rate bisa menurun, walau tak drastis. 

Hal ini terbukti juga dari pengujian kami dengan PCMark. Grafik menunjukkan performa yang naik turun dengan skor yang tak impresif, cuma 9.829 poin saja.

Fast charging super ngebut

Vivo X80 Pro ditopang oleh baterai yang cukup besar, tepatnya 4.700 mAh. Dari tes dengan PCMark, kami memperoleh screen on-time lebih dari 16 jam dengan baterai tersisa 18 persen.

Hanya saja, ada masalah yang kami alami saat baterai ponsel berada di bawah 20 persen. Di tingkat ini, baterai Vivo X80 terasa bocor dan hanya kuat bertahan kurang lebih sejam saja.

Baca juga: Review Poco F4 GT

Namun untungnya, Vivo X80 Pro sudah mendukung fast charging (via kabel) dengan output maksimal 80W. Adaptor charger-nya pun tersedia dalam paket pembelian, jadi tinggal colok dan tunggu proses charging sampai selesai saja.

Adapun durasi ngecasnya, dari 5 persen sampai penuh cuma memerlukan waktu kurang dari 40 menit. Jadi tak perlu khawatir lagi ketika baterai sudah draining parah, tinggal cari colokan dan tunggu beberapa menit hingga baterainya mencapai persentase yang aman.

Kameranya gak akan gagal

Vivo X80 Pro yang kami review memang menjadikan sektor kamera sebagai andalan utamanya. Konfigurasi kameranya lengkap, memudahkan kalian sebagai pengguna untuk ambil konten dari berbagai angle dengan mudah.

Total ponsel ini punya lima kamera. Ya, kalian gak salah dengan, lima kamera! Empat kamera di belakang dan satu kamera di depan.

Kamera utamanya 50MP dengan sensor yang disebut Vivo sebagai Ultra-Sensing GNV. Dari informasi yang kami himpun, ini adalah sensor kamera Samsung ISOCELL GN1 yang di-tweak secara eksklusif oleh Vivo.

Kamera tersebut dilengkapi dengan OIS atau optical image stabilization agar pengambilan foto dan video jauh lebih stabil dan minim noise. Kemudian dipadukan dengan kamera ultrawide 48MP yang sudah autofokus, kamera tele 12MP dengan dukungan gimbal OIS, serta kamera periskop 8MP dengan OIS yang bisa menangkap gambar dengan perbesaran optikal sampai 5 kali.

Oiya, semua kamera ini dilengkapi dengan lapisan T* dari Zeiss untuk mencegah terjadinya ghosting saat pengambilan gambar. Untuk diketahui, ghosting terjadi saat cahaya yang masuk ke lensa terpantul beberapa kali dan memunculkan bentuk tertentu yang terlihat pada foto. 

Sementara di depan, kameranya 32MP yang sayangnya masih fixed focus. Cukup disayangkan sih mengapa belum autofokus, padahal bakal menarik banget bagi penyuka swafoto agar foto selfie-nya jauh lebih baik lagi.

Campur tangan Zeiss tak berhenti pada lensa saja, tapi juga pada software kamera. Ada mode Zeiss Natural Color yang dapat diaktifkan, agar foto yang diambil memiliki warna yang jelas tanpa ada efek over saturasi yang sering bikin hasil foto ‘terlalu berwarna’.

Kualitas foto dan video yang diambil menggunakan kamera Vivo X80 Pro kualitasnya hebat. Seperti yang kami bilang sebelumnya, AI kamera Vivo maupun mode Zeiss Natural Color tak membuat foto terlihat kontras dengan saturasi warna yang berlebihan.

Baca juga: 5 Ksatriya Terkuat untuk Mode Rank di Game Lokapala

Semuanya terasa natural, seperti warna asli yang dipandang oleh mata kita saat itu juga. Detailnya pun ciamik, diperbesar beberapa kali pun tak kelihatan terlalu pecah.

Selama kami memakai ponsel ini untuk kebutuhan review, kami pun menjadikannya sebagai alat penunjang untuk memotret produk atau ketika liputan. Kebanyakan, foto-fotonya pun kami jadikan featured image.

Yang justru kurang kami suka adalah kualitas kamera selfie-nya. Tipikal Vivo banget yang meningkatkan warna dan detail pada wajah, sehingga sering terlihat tak natural.

Buat segelintir orang, fitur touch up seperti ini memang dibutuhkan. Namun buat kami, make up dengan bantuan AI ini malah bikin terlihat ‘cukup aneh’. Jadi kami sarankan sih matikan saja fitur AI-nya, toh hasilnya malah lebih bagus dengan pendekatan warna dan detail yang natural.

Hasil kamera Vivo X80 Pro:

Bagaimana dengan videonya? Vivo X80 Pro sanggup lho merekam video sampai resolusi 8K menggunakan kamera utamanya. Namun pastinya berpengaruh pada besaran file yang dihasilkan.

Kalau dirasa terlalu besar, kalian bisa memilih resolusi 4K @60 FPS atau 1080p @60 FPS yang lebih masuk akal. Ada pula Movie Mode dengan aspek rasio 21:9 yang sinematik, cocok nih buat kalian yang gemar membuat video pendek.

Soal kualitasnya, 11:12 dengan foto. Warnanya bagus, detailnya pun hebat. Stabilisasi pada kameranya pun berasa pake gimbal beneran, alias stabil banget.

Kesimpulan

Vivo X80 Pro adalah salah satu ponsel pintar yang hebat, no debat. Dari build quality dan inovasi hardware-nya, dipersiapkan dengan amat baik oleh Vivo.

Smartphone ini menawarkan kecanggihan layar, performa yang tinggi, baterai yang awet dengan pengisian yang cepat, dan pastinya konfigurasi kamera lengkap dengan kualitas gambar yang indah. 

Hanya saja, memang ponsel ini belum terlalu sempurna menurut kami. Ada beberapa kekurangan di Vivo X80 Pro yang agak mengganggu experience kami saat memakainya.

Baca juga: 5 Hero Mobile Legends Tercantik yang Bikin Gamer Terpikat

Bentuk kamera di bagian belakang jadi salah satunya. Buat kami, ponsel flagship itu tentang elegansi, bukan menonjolkan gimmick yang tak perlu. 

Penggunaan prosesor Snapdragon 8 Gen 1 juga jadi sebuah 'kesalahan'. Kencang, memang. Tapi masalah overheat di chipset ini sungguh menganggu pengalaman kami ketika menggunakannya.

Main game sebentar, hangat. Buka kamera dan menyalakan video, hangat. Segala aktivitas yang cukup berat dilakukan di ponsel ini, bikin suhunya meningkat.

Apalagi kalau sudah lumayan panas, performanya bakal menurun. Frekuensi FPS juga ikut turun, bikin experience gaming langsung berkurang.

Tapi bagaimanapun, Vivo X80 Pro jadi salah satu smartphone premium yang oatut diperhitungkan tahun ini. Buat kalian yang mencari ponsel dengan kemampuan kamera yang bagus, jagoan baru Vivo ini bisa jadi salah satu opsi utama.