Telkom di Indonesia, dari Akses Telepon Hingga Digitalisasi

06 July 2020 - by

(Ilustrasi/Facebook Telkom Indonesia)

Uzone.id -- Telkom hadir di Indonesia sebagai perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sebagai perusahaan yang bergerak di bidang jasa layanan teknologi informasi dan komunikasi, dan jaringan telekomunikasi Indonesia. Hari ini, Telkom berusia 55 tahun. Seperti apa sejarahnya selama berdiri di Tanah Air?

Advertising
Advertising

Semua berawal pada tahun 1882 ketika telepon muncul dan menyaingi layanan pos dan telegraf yang sebelumnya marak digunakan pada 1856. Kehadiran telepon membuat masyarakat memilih untuk menggunakan teknologi baru ini.

Pada saat itu, banyak perusahaan swasta ramai-ramai mengarah ke bisnis telepon, sehingga turut mendorong industri telepon semakin berkembang secara pesat. Pada tahun 1892, telepon sudah digunakan secara interlokal. Seiring berjalannya waktu, koneksi telepon merambah menjadi internasional pada 1929.

Baca juga: Ulang Tahun ke-55, Mengenal 3 Wadah Buatan Telkom untuk Startup

Dari sini, pemerintah Indonesia memutuskan untuk mendirikan Perusahaan Negara Pos dan Telekomunikasi (PN Postel) pada 1961. Setelah beberapa tahun dan melihat perkembangan layanan telepon dan telex yang semakin pesat, pemerintah mengeluarkan PP No. 30 tanggal 6 Juli 1965 untuk memecah industri pos dan telekomunikasi dalam PN Postel: PN Pos dan Giro, serta PN Telekomunikasi.

Berpisahnya kedua jenis perusahaan, setiap perusahaan diharapkan dapat fokus mengelola portofolio bisnis masing-masing. Nah, terbentuknya PN Telekomunikasi ini menjadi cikal bakal Telkom saat ini.

Maka dari itu, tanggal 6 Juli 1965 ditetapkan sebagai hari lahir Telkom.

Lucunya, kala itu nama perusahaan ini belum resmi bernama “Telkom”. Pada 1974, PN Telekomunikasi diubah namanya menjadi Perusahaan Umum Telekomunikasi (Perumtel) yang fokus pada jasa telekomunikasi nasional maupun internasional.

Baru pada tahun 1991, Perumtel berubah nama lagi menjadi Perusahaan Perseroan Telekomunikasi Indonesia, alias Telkom.

Sejak melantai di bursa pada 14 November 1995, pemegang saham mayoritas Telkom adalah pemerintah RI sebesar 52,09 persen, sementara sisanya dimiliki publik sekitar 47,91 persen.

Baca juga: Ulang Tahun Telkom, Dirut: 55 Tahun, Kami Selalu Ada untuk Indonesia

Setelah IPO, Telkom mulai melihat perkembangan teknologi seluler, kemudian diikuti dengan munculnya era digital yang membuat Telkom bergerak untuk transformasi menjadi perusahaan telekomunikasi berbasis digital.

Di tengah upaya transformasi, Telkom mengakuisisi 35 persen Telkomsel dari Indosat pada 2001. Kemudian seiring berjalannya waktu, anak usaha Telkom kian bertambah, di antaranya ada Telkom Metra, TelkomSat, Telin, Metranet, hingga TelkomAkses.

Dalam upaya bertransformasi menjadi digital telecommunication company, TelkomGroup mengimplementasikan strategi bisnis dan operasional perusahaan yang berorientasi kepada pelanggan (customer-oriented).

Sejauh ini, Telkom memiliki empat segmen operasi utama yang selaras dengan strategi parenting dan laporan keuangannya yang didasarkan pada segmentasi pelanggan, berikut rinciannya:

  1. Mobile: mobile voice, mobile broadband, SMS, digital services.

    Tercatat ada lebih dari 163 juta pengguna seluler dan lebih dari 107 juta pelanggan mobile broadband.
  2. Consumer: layanan telepon tidak bergerak, TV berbayar, data internet.

    Lebih dari 11 juta pelanggan telepon rumah dan lebih dari 5 juta pengguna Indihome.
  3. Enterprise: layanan ICT solusi end-to-end ke korporasi, UMKM, dan pemerintah.
  4. Wholesale & International Business: layanan interkoneksi, satelit, dan international business.

Selamat ulang tahun, Telkom!