Sensasi di Balik Kemudi Suzuki S-Cross

pada 8 tahun lalu - by


Puas membahas eksterior dan interior, kini tiba saatnya Otomania menjelaskan bagaimana rasanya di balik kemudi Suzuki S-Cross, yang diposisikan sebagai penantang Honda BR-V, Toyota Rush, dan Daihatsu Terios ini.

Kesempatan ini diberikan PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) kepada Otomania beberapa waktu lalu. Pengujian performa, handling, hingga manuver dilakukan di jalanan Jakarta, hingga ke Serpong.

Karakternya mesin M15A VVT yang dipadankan dengan transmisi otomatis 6-percepatan, cukup mumpuni. Di atas kertas, tenaganya mencapai 107 tk pada 6.000 rpm dan torsi 138 Nm pada 4.400 rpm.

Bicara performa, lumayan galak di putaran bawah. Pedal gas diinjak sedikit, dorongan tenaganya cukup besar. Ketika melintas di jalan bebas hambatan tidak disadari kecepatan sudah mencapai 140 kpj.


Suzuki SX-4 S-Cross terbaruOtomania/Setyo Adi
Sebenarnya masih bisa dipacu lebih dari itu, mengingat keselamatan dan kondisi jalan di depan sudah banyak mobil, maka diputuskan untuk menurunkan kecepatan.

Handlingnya juga cukup baik, tidak terlalu keras dan ketika dibawa ke jalan yang sedikit rusak, suspensinya bekerja dengan baik.

Tersedianya fitur paddle shift pada varian otomatis itu membuat sensasi berkendara menjadi lebih sporty.

Pengoperasiannya juga cukup mudah atau sama seperti mobil lain yang memiliki fitur tersebut. Lebih mudah lagi karena paddle shift itu mengikuti kemana arah setir kemudi bergerak.

Kesenyapan Kabin


Suzuki SX-4 S-Cross terbaruOtomania/Setyo Adi
Ketika menguji mobil tersebut, jalan dan kondisi yang dihadapi cukup beragam. Mulai dari jalanan macet, sepi, hingga ramai. Namun, untuk segi kesenyapan kabin, terbilang lumayan kedap.

Suara putaran ban ketika berjalan memang masih terdengar ke dalam, namun tidak terlalu membuat bising dan pengemudi serta penumpang masih bisa merasa nyaman.

Begitu juga ketika mendengarkan audio, suara dari luar tidak mengganggu. Namun, ada suara yang berasal dari pengaturan volume audio.

Sebenarnya suara itu bisa dihilangkan, namun jika yang tidak tahu, setiap kali membesarkan atau mengecilkan akan diganggu dengan suara tersebut.

Berita Terkait:

Copyright Kompas.com