Startup Pemasaran Ematic Raih Investasi Senilai Rp 32 Miliar

16 March 2017 - by

Pada tanggal 15 Maret 2017, startup asal Singapura Ematic mengumumkan telah berhasil mendapatkan pendanaan Pra Seri A sebesar US$2,4 juta (sekitar Rp32 miliar).

Investasi ini dipimpin oleh investor mereka sebelumnya Wavemaker Partners, serta diikuti oleh modal ventura milik Telkom MDI Ventures, dan Convergence Ventures. Investor baru Walden International pun turut berpartisipasi dalam putaran pendanaan ini.

Investasi ini diterima Ematic demi menjaga momentum dan perkembangan mereka, sembari terus berusaha untuk mendapat pendanaan Seri A. “Kami berhasil menyelesaikan ekspansi kami di Asia Tenggara lebih cepat dari jadwal. Kami tahu kalau kami ingin mulai menggalang dana untuk pendanaan Seri A, namun kami juga sadar kalau secara organisasi kami ingin melakukan investasi lebih lanjut di wilayah ini,” tutur Paul Tenney, CEO Ematic, kepada Tech in Asia.

Ematic merupakan sebuah platform yang bisa membantu para perusahaan yang ingin melakukan pemasaran melalui email dengan cara yang lebih baik dan tidak mengganggu konsumen. Dana segar tersebut nantinya akan mereka gunakan untuk menambah jumlah karyawan di kantor-kantor regional, serta terus mengembangkan teknologi mereka.

Saat ini, Ematic berencana untuk mengembangkan layanan mereka ke ranah aplikasi mobile. Para pembuat aplikasi nantinya bisa memasukkan data perilaku pengguna mereka ke sistem email marketing milik Ematic, dan memanfaatkan fitur automasi dan analisis di platform tersebut.

Produk awal untuk layanan aplikasi mobile tersebut diharapkan telah selesai ketika mereka menyelesaikan pendanaan Seri A.

Pendapatan bertambah dua kali lipat setiap enam bulan

Ematic kini telah beroperasi di beberapa negara seperti Singapura, Indonesia, Thailand, Malaysia, Vietnam, dan Filipina. Mereka juga telah masuk ke pasar Myanmar dan Kamboja, serta telah membuka kantor di Hongkong.

Indonesia saat ini merupakan pasar terbesar bagi mereka, yang diikuti oleh Singapura. Sedangkan Vietnam, merupakan pasar dengan perkembangan tercepat.

Perbedaan kondisi pasar membuat Ematic mempunyai fokus yang berbeda di berbagai negara. Singapura contohnya, mempunyai pasar yang kecil tapi banyak konsumen dengan daya beli besar. Hal ini membuat banyak perusahaan lokal yang ingin fokus menjangkau sebanyak mungkin konsumen.

Sedangkan di Indonesia, jumlah konsumen sangat melimpah. Hal ini kemudian membuat para perusahaan justru harus lebih fokus untuk membuat pesan yang tepat bagi pasar yang sesuai.

Untuk mengatasi masalah tersebut, Ematic mengandalkan tim mereka di berbagai negara yang bisa berkomunikasi langsung dengan klien. “Kami menjalankan bisnis di dunia yang sangat kompleks, di mana semua orang suka bertatap muka secara langsung dan membicarakan berbagai hal,” jelas Tenney.

Saat ini, Ematic telah mempunyai 180 klien di seluruh Asia Tenggara, termasuk layanan transportasi on demand Grab dan e-commerce kecantikan Sephora. Pendapatan mereka telah meningkat tiga kali lipat pada Juli 2016. Tenney enggan menyebutkan nominal pendapatan mereka saat ini, namun ia menyatakan kalau sejak Oktober 2016 pendapatan mereka bertambah dua kali lipat setiap enam bulan.

Sebelumnya, Ematic juga telah mendapat investasi tahap awal sebesar US$2 juta (sekitar 26 miliar) yang mereka terima dalam dua tahap, yaitu pada bulan Desember 2015 dan Februari 2016.

 

The post Startup Pemasaran Ematic Raih Investasi Senilai Rp32 Miliar appeared first on Tech in Asia Indonesia.