Suka Isi BBM Tidak Sesuai Spesifikasi Mesin Mobil? Pahami Efeknya

pada 2 tahun lalu - by

Uzone.id-- Tak sedikit pemilik kendaraan yang sering mengonta-ganti bahan bakar minyak (BBM) dengan nilai oktan yang berbeda. Banyak yang menyesuaikannya dengan isi kantong masing-masing.

Apalagi dengan naiknya harga Pertamax dari Rp9.000/liter menjadi Rp12.500/liter, itu akan turut mengubah pola konsumsi masyarakat.

Setelah ada kenaikan ini mungkin muncul kondisi semi galau: ada uang, isi bensin dengan oktan yang tinggi. Tapi saat tak ada uang, ada dorongan untuk mengisi mobil dengan oktan yang rendah.

Padahal, setiap kendaraan membutuhkan bahan bakar yang sesuai dengan rasio kompresi mesin.

Dengan menggunakan bensin yang nilai oktannya sesuai yang direkomendasikan dari pabrikan, tentunya akan membuat pembakaran di ruang mesin lebih sempurna. Selain itu, penggunaan bahan bakar yang pas dengan rasio kompresi kendaraan juga bisa menjaga keawetan komponen kendaraan.

Pudjijarto Sutjipto, Vice President Bardahl Indonesia mengatakan tiap bahan bakar memiliki RON (Research Octane Number).

"Semakin tinggi oktan, bisa membuat kendaraan jadi lebih hemat selain itu pembakaran menjadi lebih sempurna" kata Pudjijarto Sutjipto, Kamis, (31/03/2022), dalam acaraUzone Talksbertajuk ‘Kenapa BBM Perlu Zat Aditif Tambahan’.

Baca Juga: Pertamax Bakal Mahal, Toyota Hadirkan Kijang Innova EV

Efek samping penggunaan bahan bakar yang memiliki RON terlalu rendah dari spesifikasi yang telah dianjurkan.

"Pembakaran di mesin menjadi tidak sempurna dan menimbulkan kerak pada bagian mesin lalu membuat boros kendaraan kalian. Untuk efek jangka panjangnya bisa merusak komponen mobil" kata Pudjijarto Sutjipto.

Untuk itu sangat tidak direkomendasikan untuk mengisi bahan bakar yang memiliki RON lebih rendah dari spesifikasnya.

Jadi untuk selalu menjaga kondisi mesin kalian isilah BBM sesuai yang sudah direkomendasikan oleh pabrikan, agar tidak menyesal pada kemudian hari.