Uji Jaringan 5 Operator dari Merak Sampai Trans Sumatra, Siapa Terkencang?

27 April 2022 - by

Uzone.id – Berbicara mudik, rasanya Pulau Jawa akan selalu menjadi yang terpadat dari segi volume pengunjung. Meski begitu, kawasan Sumatra juga tetap memikat hati apalagi berkat tol lintas Sumatra yang membuat perjalanan darat menjadi lebih singkat.

Jubir Kementerian Perhubungan Adita Irawati saja sampai bilang, hampir 80 persen warga Indonesia akan memilih jalur darat untuk mudik di tahun ini. Pengalaman road trip memang sulit ditandingi karena ada keseruan tersendiri di dalamnya untuk menikmati keseruan bersama keluarga.

Advertising
Advertising

Berhubung tim Uzone sudah pernah menjajal tol Trans-Jawa pada 2019 lalu –iya, sebelum pandemi melanda– kali ini, kami berkesempatan untuk mencicipi singkat pengalaman uji jaringan di Lampung sebagai gerbang utama pasukan penduduk dari Jawa yang ingin berlabuh di Sumatra lewat darat dan laut.

Jaringan telekomunikasi yang kami uji ada lima, yaitu Telkomsel, XL Axiata, Indosat Ooredoo, 3 Indonesia, dan Smartfren. Semua pengujian menggunakan tool atau aplikasi Speedtest yang dikembangkan oleh Ookla.

Baca juga: Cara Pemerintah Bikin Warga +62 Mudik Gembira

Dimulai dari keberangkatan kami pada 20 April 2022 menuju Pelabuhan Merak dari Jakarta. Di tanggal segini memang belum ramai karena orang-orang baru akan mulai bersiap mudik di pekan ini mengingat cuti dari pemerintah diberlakukan mulai 29 April 2022.

Tiba di Merak, banyak mobil yang parkir di kapal ferry. Saat kondisi diam sebelum mulai berlayar, kami langsung mengetes ke-lima operator ini. Begini hasilnya.

dok. Uzone.id

Telkomsel paling kencang dari segi kecepatan download dan upload. Pun begitu dengan Indosat dan Smartfren, meski secara keseluruhan semua operator menunjukan performa yang cukup prima jika pengguna ingin browsing di internet hingga scrolling media sosial, walau pengguna 3 Indonesia tampaknya harus sedikit bersabar jika ingin mengunggah Instagram Stories, misalnya.

Kemudian, ketika kapal ferry mulai berjalan sekitar 45-50 menit, kami kembali mengetes jaringan operator agar tahu seperti apa koneksinya saat penumpang sudah berada di tengah laut.

Ini hasilnya.

dok. Uzone.id

Kecepatan download paling tinggi hanya di kisaran 2,97 Mbps oleh 3 Indonesia dan rasanya memang agak sulit untuk berkomunikasi lewat video call atau bahkan virtual meeting di atas kapal. Dari pengalaman kami saat melakukan keduanya, suara lawan bicara putus-putus dan gambar pun patah-patah.

Sementara kecepatan upload tertinggi diraih oleh Telkomsel yang masih sanggup berada di angka 14 Mbps.

Suasana penumpang ferry di dalam kabin. Foto: Uzone.id

Perjalanan laut ini memakan waktu sekitar 2 jam dan akhirnya kami tiba di Bakauheni, Lampung. Setidaknya memakan waktu sekitar 20 hingga 30 menit untuk bersandar sampai akhirnya penumpang bisa keluar dari area pelabuhan.

Dalam kondisi diam, kami kembali menjajal kecepatan para operator ini. Hasilnya begini.

dok. Uzone.id

Semuanya kompetitif dari segi kecepatan, karena posisinya sudah tidak lagi di tengah laut. Mulai dari berkirim chat, streaming YouTube, sampai bikin Instagram Stories pun lancar.

Uniknya, kecepatan download Indosat dan 3 Indonesia beda tipis kencangnya, entah karena efek merger antara keduanya sehingga performanya semirip ini, atau memang cakupan 3 sudah semakin meluas.

Sayangnya saat pengujian di Bakauheni ini, aplikasi Speedtest di ponsel yang menggunakan kartu Smartfren sempat mengalami kendala, sehingga kecepatan download dan upload-nya tidak bisa terdeteksi dengan sempurna.

Baca juga: 3G Disuntik Mati Tahun Ini, Apa Dampaknya ke Ponsel?

Tak berlama lagi, setelah sudah bisa keluar area pelabuhan, kami melanjutkan perjalanan ke area Trans-Sumatra. Karena perjalanan ini fokusnya Lampung, jadi area Trans-Sumatra yang bisa kami jajal terbilang singkat.

Ada tiga titik yang kami uji, pertama KM 3 terlebih dahulu. Ini hasilnya.

dok. Uzone.id

Di area ini, Telkomsel sangat menonjol dari sisi kecepatan download yang mencapai 59,1 Mbps. Kemudian di posisi kedua ada Smartfren yang juga tampak ngebut dengan kecepatan 30,8 Mbps.

Uniknya, ke-lima operator di kawasan ini hampir mirip untuk kecepatan upload-nya. Semua tidak mencapai 10 Mbps. Mungkin sebagai penumpang, Trans-Sumatra ini cocok untuk mengusir rasa ngantuk dengan nonton streaming film atau serial pakai ponsel mengingat kecepatan download-nya lebih stabil.

Kemudian beralih ke Trans-Sumatra KM 14. Hasilnya begini.

dok. Uzone.id

Ini juga ternyata titik yang tak kalah menarik, sebab Telkomsel masih berada di angka 50 Mbps untuk kecepatan upload, namun begitu jomplang jika dibandingkan dengan upload-nya.

Jaringan XL di sini yang bisa dibilang paling prima, karena download-nya cukup kencang dan upload-nya juga selaras. Sedangkan 3 Indonesia cukup lemah di kawasan ini, namun tidak sampai blank spot.

Lalu, kami kembali menguji kecepatan 5 jaringan ini di KM 27, lebih tepatnya di gerbang tol Kalianda. Ini hasilnya.

dok. Uzone.id

Ada tiga operator, yakni Indosat, 3 Indonesia, dan Smartfren kompak mengalami blank spot, alias tidak bisa mendapatkan jaringan sama sekali di area ini. Sedangkan Telkomsel dan XL masih bisa digunakan. Di kawasan ini, XL paling kencang karena sanggup mencapai upload di angka 8 Mbps.

Baca juga: Hal yang Harus Diperhatikan Sebelum 'Bunuh' 3G

Euforia mudik di tahun ini begitu semarak, karena dua tahun warga Indonesia ‘ditahan’ di rumah selama pandemi, jadi wajar apabila momen mudik ini dimanfaatkan pengunjung tak hanya silaturahmi dengan keluarga, namun juga healing alias refreshing ke spot menarik seperti pantai.

Nah, kami sempat menguji ke-lima operator ini di dua tempat wisata Lampung, yaitu pantai Minang Rua dan pantai M Beach.

Begini hasil keduanya.

dok. Uzone.id
dok. Uzone.id

Bisa dibilang, kawasan pantai M Beach lebih menyuguhkan cakupan koneksi yang lebih baik ketimbang Minang Rua, kemungkinan besar karena pantai ini termasuk ke ‘pinggiran’ ketimbang area M Beach yang cukup ramai.

Dari pantauan kami pun, jaringan di kawasan Minang Rua masih mixed antara 3G dan 4G. Mungkin untuk aktivitas telepon (voice call) masih lancar, namun ketika harus bekerja yang membutuhkan pasokan jaringan kencang, rasanya butuh tambahan amunisi.

Kami sempat memanfaatkan perangkat Telkomsel Orbit sebagai fixed mobile dan koneksinya cukup membantu untuk browsing dan streaming konten.

Pun begitu dengan area pantai M Beach. Di kawasan ini sinyal internet jauh lebih stabil dibanding Minang Rua, namun saat kami mencoba membuat konten live streaming menggunakan bantuan Telkomsel Orbit, semua menjadi serba aman dan tidak ada kendala koneksi sama sekali. Live di YouTube selama 60 menit lancar bak jalan tol.

Mungkin perangkat seperti Orbit layak dipertimbangkan untuk bepergian sebagai dukungan amunisi jaringan.

Dan secara keseluruhan, perjalanan dari Merak, Bakauheni Lampung, sampai Trans-Sumatra terasa lancar dan tidak ada hal menjengkelkan yang kontras dari segi koneksi karena hampir 90 persen pengalaman berinternet kami sudah 4G LTE.

Di titik tertentu ada blank spot semoga hal ini tidak terlalu sering terjadi di sepanjang rute Trans-Sumatra agar perjalanan mudik di tahun ini tetap gembira.