Usai Samsung, Giliran Karyawan Apple yang Dilarang Pakai ChatGPT

22 May 2023 - by

Uzone.id — OpenAI baru-baru ini memperluas ChatGPT untuk banyak pengguna, termasuk iPhone lewat sebuah aplikasi baru. Namun, perluasan ini justru menimbulkan pelarangan di berbagai perusahaan.

Setelah karyawan Samsung yang dilarang menggunakan ChatGPT, kini giliran karyawan Apple yang juga dilarang untuk menggunakan chatbot berbasis AI ini.

Advertising
Advertising

Baca Juga :

Harga Samsung Galaxy S21 FE Diskon Sampai Rp2 Juta, Minat?
 

Melansir dari Gizchina, Sabtu, (20/05), Apple memberi kode kepada karyawan untuk membatasi penggunaan AI.

Dalam memo internal yang dikirim pada staff-nya, Apple mengatakan, “No AI.”

Apple mengungkapkan kekhawatirannya terhadap platform AI seperti ChatGPT, yang mana platform tersebut bisa mengumpulkan data-data rahasia dari sebuah perusahaan melalui akses karyawan mereka.

Apalagi baru-baru ini ChatGPT mengakui adanya bug yang menyebabkan histori percakapan di ChatGPT dapat dibaca oleh orang lain. Tak lama setelah penemuan bug ini, ChatGPT menambahkan fitur pilihan bagi pengguna untuk menonaktifkan chat history mereka.

Sayangnya, meski sudah ada fitur keamanan seperti ini, tak ada jaminan bagi pengguna kalau ChatGPT (dan OpenAI) tidak akan disalah gunakan. Oleh karena itu, Apple mengambil langkah tegas terkait hal ini.

Baca Juga :

Indonesia Kebagian, Ini Cara Pakai Google Bard Pesaing ChatGPT
 

Sama halnya dengan Samsung yang lebih dulu melakukan pelarangan setelah salah satu karyawannya tak sengaja membocorkan data rahasia perusahaan saat mencoba platform AI tersebut untuk melakukan tugas mereka.

ChatGPT bukan satu-satunya platform yang dilarang di lingkungan perusahaan Apple, ada juga platform GitHub's Copilot yang dilarang digunakan oleh karyawan. GitHub's Copilot sendiri merupakan sebuah platform dimana pengembang bisa mengotomatiskan penulisan kode.

Selain Apple dan Samsung, terdapat beberapa perusahaan yang melarangan ChatGPT di lingkungan perusahaan mereka, seperti JPMorgan Chase, Amazon, Verizon, Bank of America, dan lainnya.