Virus Corona Guncang Otomotif Dunia, Berdampak Kepada Daihatsu Indonesia?

11 February 2020 - by

PT Astra Daihatsu Motor gelar Teknisi Daihatsu Adu Skill di National Technical Skill Contest (Foto: Tomi Tresnady/Uzone.id)

Uzone.id - Wabah virus Corona di China masih menjadi momok yang menakutkan sampai hari ini. Apalagi korban tewas akibat infeksi virus Corona di China sudah menembus 1.000 orang.

Tentu saja, perekonomian Negeri Tirai Bambu itu pun jadi tak karuan, termasuk industri otomotifnya di mana merek-merek global terkena dampak.

Advertising
Advertising

Parbikan di seluruh dunia pun bergantung pada suku cadang buatan China untuk menjaga rantai pasokan tetap berjalan.

Kekhawatiran pabrik di seluruh dunia berhenti gara-gara komponen dari China tak berproduksi, tentu tak berlebihan.

Cuma butuh satu komponen saja untuk menghentikan produksi mobil.

"Hanya perlu satu bagian yang hilang untuk menghentikan sambungan," kata Mike Dunne, konsultan industri otomotif di Asia dan mantan kepala operasional General Motors di Indonesia, seperti dilansir CNN.

Baca juga: Isuzu Panther Disuntik Mati 2021, Ini Kata Kementerian Perindustrian

China jadi pemasok utama suku cadang untuk pabrik mobil di seluruh dunia. Mengirimkan hampir USD35 miliar suku cadang pada tahun 2018, menurut data PBB.

Sekitar USD20 miliar komponen China diekspor ke Amerika Serikat saja pada tahun 2018, menurut Administrasi Perdagangan Internasional, Departemen Perdagangan.

Sejauh ini, sebagian besar pabrik perakitan otomatis di China sudah tutup dan mereka ada di sana untuk melayani pasar China. Volkswagen mengumumkan akan menutup pabrik mobil di China sebagian karena pembatasan perjalanan di sana dan sebagian karena kurangnya suku cadang.

General Motors mengatakan tidak akan mengoperasikan pabriknya di China sampai tanggal 15 Februari, sebagian karena masalah dengan "kesiapan rantai pasokan."

Baca juga: Sah! Luncurkan SUV Terbaru Minggu Ini, Ertiga Beneran Dianggap SUV?

Pabrik Hyundai di Korea Selatan juga tak beroperasi. Bukan karena virus Corona hadir di negara Ginseng itu, namun karena tidak ada pasokan suku cadang dari China.

Nissan mengatakan bahwa pabriknya di Kyushu, Jepang, akan ada "penyesuaian produksi" karena kekurangan suku cadang dari China.

Pabrik mobil Renault mengatakan kepada Reuters bahwa mereka juga menangguhkan produksi di pabrik Busan, Korea Selatan, karena gangguan pasokan suku cadang dari China.

Fiat Chrysler mengatakan punya satu pabrik di Eropa yang berisiko kurangnya pasokan suku cadang dari China dalam dua hingga empat minggu ke depan.

Meskipun, para ahli mengatakan industri otomotif global belum terkena dampak signifikan karena pabrik tutup untuk memperingati tahun baru Imlek.

Sementara, gara-gara virus Corona mewabah, penutupan diperpanjang selama satu minggu. Sebagian besar pabrik belum kehabisan stok dari China. Tapi itu tak bisa bertahan lama.

Nah, bagaimana dengan PT Astra Daihatsu Motor (ADM) dengan merebaknya virus Corona di China. Apakah produksi mobil merek Daihatsu terganggu?

"Sampai hari ini kami belum ada pengaruhnya karena pada dasarnya kita tidak ada langsung, baik itu ekspor maupun impor. Tetapi ada supplier kita ada yang kena, bisa jadi. Kita belum lihat sedetail itu.

Yang pasti sampai hari ini, produksi Daihatsu tidak ada impact dengan virus Corona," terang Amelia Tjandra, Direktur Pemasaran ADM saat ditemui media di acara Daihatsu National Technical Skill Contest 2020 di Daihatsu Technical Training Center, Sunter, Jakarta Utara, Selasa (11/2/2020).

 

VIDEO SUV Listrik Outlander PHEV Tes Keliling Bali