icon-category Sport

Atmosfer Janggal Final Copa Libertadores

Tidak semua organisasi sepak bola paham bagaimana caranya mengatur pertandingan sepak bola. Barangkali, itulah kesimpulan yang kini sedang berkecamuk dalam pikiran Carlos Tevez. Ini berkaitan dengan leg kedua final Copa Libertadores 2018 yang bakal berlangsung pada Senin (10/12/2018). Yang menjadi persoalan, laga yang mempertemukan River Plate dan Boca Juniors ini mengambil tempat di rumah Real Madrid, Santiago Bernabeu.

Sejatinya, leg kedua final Copa Libertadores ini bakal digelar pada Minggu (25/11) dini hari WIB lalu. Namun, semuanya berubah karena dalam perjalanan menuju venue, Stadion El Monumental, bus pemain Boca mendapat serangan dari suporter River. Akibatnya, ada tiga orang pemain Boca yang harus dilarikan ke rumah sakit.

Berangkat dari kejadian inilah pihak Boca meminta Konfederasi Sepak Bola Amerika Selatan (CONMEBOL) untuk menunda pertandingan sampai kondisi benar-benar membaik. Tadinya, laga direncanakan hanya akan ditunda sekitar 2 jam 15 menit. Celakanya, di luar stadion kerusuhan kembali terjadi. Alhasil, laga pun harus ditangguhkan sampai keesokan harinya. Namun, kejelasan tidak kunjung datang sehingga pertandingan sampai harus ditunda entah sampai kapan.

Setelah terluntang-lantung beberapa saat, partai ini akhirnya menemukan kepastian. Tepat pada 30 November 2018, CONMEBOL memutuskan bahwa pertandingan puncak ini bakal dihelat di Bernabeu. Sebenarnya, CONMEBOL memiliki alasan. Pertandingan dilangsungkan di tempat netral demi menghindari kekacauan serupa. Konfederasi menganggap, kalaupun tetap ada suporter Boca atau River yang menonton secara langsung, maka jumlahnya tidak akan lebih besar ketimbang bila laga digelar di El Monumental.

Hanya, tidak semua orang bisa menerima keputusan konfederasi. Lucunya, Boca dan River satu suara, mereka menolak untuk bermain di Bernabeu. Bahkan pihak River sampai mengeluarkan surat pernyataan resmi bahwa mereka menolak untuk bertolak ke Madrid. 

Boca juga menolak dengan caranya sendiri. Boca meminta kepada CONMEBOL agar mereka langsung ditetapkan sebagai juara karena menjadi pihak yang paling dirugikan. Merekalah yang diserang dan pemain Boca-lah yang mengalami cedera. 

Di antara penolakan-penolakan tersebut, terdengar pula suara Tevez, sang penggawa Boca. Mantan andalan Manchester City ini cukup pada dasarnya cukup kecewa dengan keputusan konfederasi. Hanya, di sisi lain Tevez juga paham mengapa keputusan seperti ini harus diambil. Baginya, ini pertandingan mahapenting. Tim harus bermain dengan lepas. Bermain di venue netral memang memuakkan, tapi di sisi lain, strategi ini bisa meminimalisir kecemasan-kecemasan tak perlu yang bercokol di kedua klub.

"Spanyol sudah memberikan teladan bagaimana caranya menangani ultras. Mereka memiliki metode yang kuat. Final dapat dipengaruhi oleh hal-hal kecil, makanya penting bagi kami untuk tidak terbebani dengan apa pun. Pikiran kami harus benar-benar jernih," jelas Tevez, dilansir Marca.

"Saya meminta maaf kepada para suporter, tapi seperti inilah keputusannya. Padahal ini laga Libertadores, tapi mereka (CONMEBOL) sama sekali tidak memikirkan suporter dan para pemaIn. Seperti kata teman saya, CONMEBOL terdiri dari tiga orang gila yang duduk di belakang meja," ucap sosok asal Argentina ini.

Laga final yang digelar di Madrid ini sebenarnya menjadi penanda bagi sejarah baru Libertadores. Ini menjadi terakhir kalinya partai final diadakan dalam dua leg. CONMEBOL sudah menetapkan bahwa mulai 2019, babak final akan menyerupai partai pamungkas di Liga Champions: dihelat satu kali di tempat netral. 

Berangkat dari kenyataan tadi, Tevez mengaku ada atmosfer unik menyoal pertandingan terakhir Libertadores era lama. Namun, walaupun berbeda, mantan penggawa Manchester City ini juga tidak ingin hal-hal macam ini justru menggerus fokusnya dan tim di leg kedua. Terlebih, hasil imbang 2-2 yang mereka dapatkan di leg pertama.

"Rasanya aneh untuk melakoni pertandingan final Copa Libertadores di Bernabeu. Sebenarnya, saya tidak setuju dengan keputusan ini. Saya juga belum bicara kepada pemain River soal sistem ini. Tapi, saya pikir, tak bicara dengan mereka pun tidak masalah. Hal paling penting hari ini adalah membicarakan pertandingan karena ada begitu banyak orang yang menantikannya. Kalau saya, sih, begitu bangga bisa bermain untuk Boca dan mengenakan jersi ini," jelas Tevez.

===

Leg kedua final Copa Libertadores 2018 antara River Plate dan Boca Juniors akan digelar pada Senin (10/12/2018) di Santiago Bernabeu Stadium. Sepak mula akan berlangsung pada pukul 02:30 WIB.

Biar gak ketinggalan informasi menarik lainnya, ikuti kami di channel Google News dan Whatsapp berikut ini.

Bantu kami agar dapat mengenal kalian lebih baik dengan mengisi survei di sini