icon-category Digilife

Badan Siber yang Kena Serangan Siber: Belajar dari Pembobolan BSSN

  • 27 Oct 2021 WIB
Bagikan :

Ilustrasi foto: Chris Ried/Unsplash

Uzone.id -- Insiden peretasan situs Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) yang bikin heboh baru-baru ini memang cukup bikin bingung. Banyak warganet yang megaku terkejut dan bergumam, “BSSN aja kena hack, apalagi gue yang cuma rakyat?”.

Berbicara soal keamanan siber memang tidak ada habisnya, sebab ujung-ujungnya harus menerima kenyataan pahit kalau tidak ada yang 100 persen aman.

Kilas balik ke beberapa tahun lalu, situs penting di Amerika Serikat seperti FBI, badan antariksa NASA, hingga badan intelijen AS, yakni CIA pun pernah menjadi korban serangan peretas.

Di samping perasaan was-was sebagai masyarakat, memang ada beberapa hal yang layak diangkat kembali jika melihat kenyataan bahwa sampai saat ini laman atau situs milik pemerintahan yang masih menjadi sasaran empuk serangan kejahatan siber.

Baca juga: Dituding Retas Situs Brasil, BSSN Dihajar Hacker

“Yang paling serius adalah rendahnya awareness tentang keamanan siber itu sendiri, setidaknya ini bisa dilihat dari anggaran dan tata manajemen yang mengelola sistem informasi,” ungkap Chairman CISSRec, Pratama Persadha saat dihubungi Uzone.id, Selasa (26/10).

Ia kemudian membandingkan dengan perusahaan teknologi yang biasanya sudah ada direktur yang membawahi teknologi serta pengembangannya dan keamanan siber. Itupun, menurut Pratama, masih mengalami kebobolan akibat peretasan.

“Di lembaga yang masih tidak memprioritaskan keamanan siber, penanggung jawab sistem informasi ini tidak diberikan perhatian besar. Artinya dari sisi SDM, infrastruktur, dan anggaran itu diberi seadanya,” lanjutnya.

Sementara menurut pakar keamanan siber Vaksincom, Alfons Tanujaya, ia sangat mengerti apabila banyak masyarakat Indonesia yang merasa bahwa ketika sekelas BSSN saja bisa diretas, maka tandanya keamanan siber di Tanah Air ini sudah sangat memprihatinkan.

“BSSN yang ibaratnya NSA-nya Indonesia, lembaga pemerintah yang mengawasi lalu lintas trafik internet Indonesia, harusnya memang diisi oleh tenaga-tenaga mumpuni dan sangat mafhum dengan masalah keamanan, serta menjadi koordinator dan panutan lembaga pemerintah dan swasta lain di Indonesia,” tutur Alfons kepada Uzone.id secara terpisah.

Baca juga: Hacker China Bobol Situs 10 Kementerian RI

Peran BSSN itulah yang membuat Alfons memang sudah pasti akan mengundang perhatian masyarakat ketika ada kejadian seperti ini.

Ia pun mengimbau kepada pihak pemerintah untuk terus berhati-hati dan mawas diri dengan segala kemungkinan yang terjadi di jagat siber.

“Setiap pengelola situs dan database harus berhati-hati atas potensi serangan dan ini harus dijadikan kebiasaan atau standar minimum,” tutupnya.

Seperti yang diketahui, subdomain BSSN dibobol oleh hacker yang dipercaya berasal dari Brasil.

Serangan siber yang menimpa subdomain BSSN tersebut dikategorikan sebagai deface. Deface pada situs sendiri artinya peretasan yang bertujuan untuk mengubah tampilannya.

Perubahan tersebut bisa meliputi seluruh halaman atau di bagian tertentu saja. Contohnya, font situs diganti, muncul iklan mengganggu, hingga perubahan konten halaman secara keseluruhan.

Biar gak ketinggalan informasi menarik lainnya, ikuti kami di channel Google News dan Whatsapp berikut ini.

Bantu kami agar dapat mengenal kalian lebih baik dengan mengisi survei di sini