Sponsored
Home
/
Lifestyle

Bagaimana Cara Menanamkan Kemandirian Pada Anak?

Bagaimana Cara Menanamkan Kemandirian Pada Anak?
Preview
Republika01 July 2016
Bagikan :
Preview
| July 1, 2016 1:20 pm

Preview

Sebagian orang tua biasanya ‘lupa’ akan pentingnya mengenalkan kemandirian sejak dini pada anak. Pasalnya orang tua menganggap kemandirian akan datang sendiri seiring bertambahnya usia anak.

Pendiri sekaligus pengajar ACTS Montessori Learning Center, Henderina Corry M.Y, mengatakan anggapan tersebut keliru. Menurut Corry, orang tua perlu menanamkan nilai-nilai kemandirian sejak dini pada anak.

“Bisa dimulai dari usia 1,5 tahun,” terang Corry saat ditemui dalam peluncuran Daycare Unilever di Graha Unilever, Jakarta.

Salah satu cara untuk mengajarkan kemandirian ialah dengan mendampingi anak untuk melakukan beberapa hal sendiri, seperti memakai baju, memasang kancing atau memakai kaus kaki. Corry mengatakan anak yang sudah mulai masuk lembaga pendidikan, seperti PAUD misalnya, dapat diajarkan untuk membawa tasnya sendiri.

“Sehingga akan menumbuhkan responsibility bahwa this is my bag. Tapi isinya jangan yang berat, misalnya kotak makan yang ringan saja,” tambah Corry.

Ketika anak memasuki usia empat tahun, Corry mengatakan orang tua dapat mengedukasi anak untuk membersihkan alat makannya sendiri. Kemudian, jika anak sudah duduk di sekolah dasar, Corry mengatakan anak sudah bisa diajarkan untuk menyapu dan mengepel sisa makanan sang anak yang berceceran di lantai.

Membiasakan anak untuk melakukan hal-hal sederhana sesuai dengan usia mereka dapat menanamkan nilai kemandirian sebagai sebuah kebiasaan. Selain itu, hal-hal sederhana tersebut juga akan mengajarkan anak untuk bertanggung jawab atas apa yang mereka lakukan.

“Kamu yang makan, kamu yang mencuci (alat makannya). Kamu yang, berantakin, kamu yang beresin,” tambah Corry.

Jika anak-anak tidak diajarkan kemandirian sejak dini, maka dampaknya akan terlihat ketika anak tumbuh besar. Anak yang tak terbiasa melakukan sesuatu untuk dirinya sendiri akan menjadi ketergantungan pada orang tua, bahkan untuk hal kecil sekali pun.

“Ketika anak sudah besar, mamanya yang nyapu dan ngepel, si anak nonton TV ongkang-ongkang kaki. Kalau nggak dimulai dari awal, itu mungkin terjadi,” jelas Corry.
populerRelated Article