Sponsored
Home
/
Health

Ramai Rokok Elektrik Dikaitkan Kasus Kesehatan, Petinggi Juul Labs Mundur

Ramai Rokok Elektrik Dikaitkan Kasus Kesehatan, Petinggi Juul Labs Mundur
Preview
Vania Rossa26 September 2019
Bagikan :

Menghadapi reaksi publik yang terus meningkat terkait masalah kesehatan yang diduga disebabkan oleh rokok elektrik, Juul Labs mengatakan bahwa Chief Executive Officer dari perusahaan rokok eletrik ini, Kevin Burns, akan segera mengundurkan diri.

Dilansir dari Time, kepergian Kevin memang diduga karena tingginya reaksi negatif publik yang terus meningkat akibat ramainya masalah pernapasan terkait penggunaan rokok elektrik.

Lewat sebuah pernyataan, K.C. Crosthwaite ditulis segera bergabung dengan Juul dan menjabat sebagai CEO baru mereka.

Crosthwaite sebelumnya menjabat sebagai chief growth officer di perusahaan rokok ternama, Marlboro Altria Group Inc.

Juul memang bukan satu-satunya perusahaan produsen rokok elektrik. Tapi dalam kasus kesehatan terkait rokok elektrik, Juul menjadi merek paling disorot karena dianggap sebagai rokok elektrik paling laris di AS.

Belum lama ini, penyakit paru-paru misterius telah menewaskan setidaknya delapan orang dan membuat lebih dari 500 orang lainnya jatuh sakit dalam beberapa bulan terakhir.

Para pembuat undang-undang dan pembuat peraturan di Amerika Serikat telah menyalahkan Juul atas pemasaran produk-produknya, dengan mengatakan perusahaan secara tidak tepat mengklaim sebagai alat untuk berhenti merokok konvensional.

Pihak perusahaan lalu menanggapi dengan menyatakan hendak menangguhkan segala aktivitas beriklan seperti siaran, cetak, dan iklan digital di AS serta menahan diri untuk tidak melobi tim administrasi Presiden Trump.

"Saya telah lama percaya pada masa depan di mana perokok dewasa sangat memilih produk-produk alternatif seperti Juul. Itu telah menjadi misi perusahaan ini sejak didirikan, dan kami telah mengambil langkah besar ke arah tersebut. Sayangnya, hari ini, masa depan itu berisiko karena tingkat penggunaan yang tidak dapat diterima dan mengikis kepercayaan publik terhadap industri kami," tulis Crosthwaite dalam sebuah pernyataan.

 

Berita Terkait:

populerRelated Article