icon-category Digilife

Begini Tips Hindari Kejahatan Siber di WhatsApp

  • 30 Nov 2022 WIB
Bagikan :

Uzone.id - Sebanyak 500 juta data pengguna WhatsApp dari 84 negara diduga telah dijual belikan hacker di forum hacker, Breached.to.

Data-data ini berisi kontak para pengguna yang dijual dengan harga mulai dari USD2000 hingga USD7000 sesuai dengan data negara. Seperti contohnya data pengguna dari Amerika Serikat, si hacker mematok harga USD7000 atau sekitar Rp110 juta.

Selanjutnya, hacker membanderol USD2500 atau Rp39 juta untuk data-data Inggris dan USD2000 (Rp31 juta) untuk data pengguna Jerman.

"Sebuah database yang berisi nomor ponsel terbaru dari hampir 500 juta pengguna WhatsApp diduga bocor dan disiapkan untuk dijual. Penjual mengklaim bahwa mereka dapat menawarkan nomor telepon pengguna dari 84 negara, dan ini memprihatinkan,” kata Victor Chebyshev, Lead Security Researcher Global Research & Analysis Team (GReAT) Kaspersky kepada Uzone.id, Senin, (28/11).

Baca juga: Setengah Miliar Data WhatsApp Diduga Bocor, Ada Data Pengguna Indonesia

Victor menambahkan, saat data-data ini berakhir di tangan yang salah, penipu mungkin meluncurkan berbagai jenis serangan dari panggilan spam hingga phishing suara. Risiko privasi adalah perhatian utama lainnya.

“Bagi para penjahat dunia maya, memiliki nomor telepon calon korban secara signifikan meningkatkan peluang serangan yang berhasil, karena sebagian besar layanan online mengharuskan memasukkan nomor telepon bersama dengan data pribadi lainnya,” tambahny.

Kejahatan siber seperti doxing, cyberbullying, pemerasan, hingga penipuan adalah beberapa potensi ancaman yang mungkin dihadapi para korban sebagai akibat dari adanya kebocoran ini.

Nah, ada beberapa tips yang disarankan untuk pengguna WhatsApp ketika ada dugaan kebocoran data seperti ini.

Baca juga: 44 Juta Data MyPertamina Dibobol, Celah Keamanan atau Ulah 'Orang Dalam'?

Yang pertama, sembunyikan data dari semua orang kecuali yang terdapat di daftar kontak kalian di pengaturan privasi WhatsApp.

Kedua, berhati-hatilah dan perhatikan panggilan dan pesan dari nomor yang tidak dikenal.

Kemudian, aktifkan autentikasi dua faktor (jika belum diaktifkan), hal ini dilakukan agar penipu tidak akan dapat menggunakan nomor kalian untuk tujuan berbahaya.

Terakhir, jangan pernah membuka tautan (link) mencurigakan yang dikirim oleh siapapun, untuk menghindari file berbahaya atau konten penipuan yang dilampirkan dalam link tersebut.

Biar gak ketinggalan informasi menarik lainnya, ikuti kami di channel Google News dan Whatsapp berikut ini.

Bantu kami agar dapat mengenal kalian lebih baik dengan mengisi survei di sini