icon-category Telco

Belum Berizin, India Larang Warga Langganan Starlink

  • 29 Nov 2021 WIB
Bagikan :

Uzone.id - Pemerintah India telah menyarankan rakyatnya untuk tidak berlangganan Starlink Internet Services, sebuah divisi perusahaan kedirgantaraan SpaceX milik miliarder Elon Musk.

India mengeluarkan himbauan itu karena Starlink tidak punya lisensi untuk beroperasi di Negeri Hindustan itu.

Dilansir Uzone.id dari India.com, pada Senin (28/11/2021), pernyataan resmi pemerintah India itu dirilis pada Jumat (26/11/2021) dengan mengatakan Starlink telah diberitahu untuk mematuhi peraturan dan menahan diri dari "pemesanan / rendering layanan internet satelit di India dengan segera.

Starlink mendaftarkan bisnisnya di India pada 1 November 2021 dan sudah mulai beriklan. Menurut pemerintah India, Starlink sudah melakukan pra-penjualan layanannya.

BACA JUGA: Kerjasama Satelit, Telkom Bicara dengan SpaceX

Reuters telah menanyakan hal ini kepada Starlink dan menjawab "Tidak ada komentar untuk saat ini."

Starlink banyak meluncurkan satelit kecil sebagai bagian dari jaringan orbit rendah Bumi untuk menyediakan layanan internet broadband latensi rendah di seluruh dunia, dengan fokus khusus pada daerah terpencil yang sulit dijangkau oleh infrastruktur internet terestrial.

Harga Langganan Starlink

Pada awal 2021, layanan internet Starlink sudah bisa dipesan dengan tarif USD99 atau sekitar Rp1,4 juta (kurs Rp14.366 per USD1) melalui starlink.com.

Starlink menarik biaya tambahan sebesar USD499 atau sekitar Rp7,1 juta untuk perangkat, termasuk terminal dan WiFi router untuk bisa terhubung ke satelit. 

CNet melaporkan bahwa Starlink telah mengirimkan lebih dari 100.000 terminal internet satelit ke pelanggan di 14 negara.

BACA JUGA: Metaverse Naik Daun, Pengamat Cryptocurrency Bilang Gini

SpaceX telah mengerahkan lebih dari 1.000 satelit Starlink ke orbit di lusinan peluncuran. Daftar negara yang saat ini dilayani oleh jaringan satelit orbit rendah bumi termasuk AS, Kanada, Inggris, Prancis, Jerman, Austria, Belanda, Irlandia, Belgia, Swiss, Denmark, Portugal, Australia, dan New Selandia.

Perjanjian praorder Starlink mencakup opsi untuk meminta layanan di negara lain juga, termasuk Italia, Polandia, Spanyol, dan Chili.

Starlink kemungkinan akan membutuhkan setidaknya 10.000 satelit di orbit sebelum dapat mengklaim menawarkan layanan penuh ke sebagian besar dunia. SpaceX telah menunjukkan tanda-tanda bahwa ia menginginkan sebanyak 42.000 satelit di konstelasi.

Biar gak ketinggalan informasi menarik lainnya, ikuti kami di channel Google News dan Whatsapp berikut ini.

Bantu kami agar dapat mengenal kalian lebih baik dengan mengisi survei di sini