icon-category Digilife

Belum Usai, Krisis Chip Kini Diramal Tetap Berlangsung di 2022

  • 26 Jan 2022 WIB
Bagikan :

Uzone.id - Raksasa teknologi sepertinya masih harus bersabar menghadapi krisis chip yang melanda industri di dunia. Pasalnya, krisis ini dikabarkan akan tetap berlangsung selama 2022.

Menurut Bloomberg dan The Washington Post, Departemen Perdagangan AS telah menerbitkan laporan dimana mereka memperkirakan bahwa kelangkaan global akan berlangsung setidaknya hingga paruh kedua tahun 2022.

Baca juga; Ancaman Mobil Baru 2022: Harga Naik, Chip Langka, Produksi Tersendat

“Kami bahkan belum keluar dari masalah,” pasokan chip, kata Gina Raimondo, Sekretaris Departemen Gina, dikutip dari Engadget, Rabu (26/01/2022).

Banyak perusahaan yang ikut terdampak gara-gara krisis ini, persediaan chip untuk klien yang semula 40 hari (2019) menjadi di bawah 5 hari pada 2021.

Kekurangan ini merusak jalannya produksi berbagai perusahaan, mulai dari broadband, mobil, smartphone, bahkan perangkat medis.

Sebelumnya, salah satu perusahaan pemasok chip semikonduktor Toshiba memutuskan untuk berhenti beroperasi akibat adanya gempa bumi yang merusak pabrik mereka di Oita, Jepang.

Baca juga: Samsung Prediksi Krisis Chip Masih Berlangsung Hingga H2 2022

Toshiba sendiri merupakan produsen chip integrasi berskala besar untuk produsen mobil. Pemberhentian sementara produksi akan memberi dampak pasokan bagi para klien.

Beberapa analis menyebutkan bahwa krisis ini mungkin akan berlangsung lebih lama, dan belum berakhir dalam waktu dekat.

Bos Intel, Pat Gelsinger bahkan meramal bahwa krisis chip akan terus berlanjut setidaknya hingga tahun 2023 mendatang.

Krisis ini memberi dampak cukup serius untuk berbagai industri, mulai dari pemangkasan produksi, pemberhentian produksi hingga naiknya harga perangkat.

Biar gak ketinggalan informasi menarik lainnya, ikuti kami di channel Google News dan Whatsapp berikut ini.

Bantu kami agar dapat mengenal kalian lebih baik dengan mengisi survei di sini