BKN Buka Suara Usai 4,7 Juta Data ASN Disebar Hacker
Uzone.id — Kasus kebocoran data terbaru menimpa Badan Kepegawaian Negara (BKN) pada Sabtu, (10/08). Temuan ini berawal dari sebuah postingan dari peretas dengan nama anonim "TopiAx" di Breachforums yang mengklaim berhasil mendapatkan data dari BKN sejumlah 4.759.218 baris yang berisi sangat banyak data.
Menanggapi adanya dugaan kebocoran data ini, Badan Kepegawaian Negara (BKN) memastikan bahwa kebocoran data ini tidak menimbulkan gangguan dalam pelayanan BKN.“BKN memastikan dugaan gangguan ini tidak berdampak pada layanan manajemen ASN sehingga tidak mengganggu proses berjalannya sistem elektronik yang di akses oleh masyarakat,” kata Plt. Kepala Biro Hubungan Masyarakat, Hukum, dan Kerja Sama BKN dalam keterangan resminya, dikutip Selasa, (13/08).
Akan tetapi, pihak BKN tetap mengimbau kepada seluruh pengguna layanan BKN untuk segera memperbarui kata kunci atau password dan pembaharuan kata kunci wajib dilakukan secara berkala untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.
Saat ini, BKN mengklaim telah bekerja sama dengan Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) serta Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) untuk melakukan identifikasi dan investigasi terkait isu ini.
“Investigasi ini bertujuan untuk memastikan keamanan data ASN dan mitigasi risiko yang perlu dilakukan,” tambahnya.
Hal yang sama juga disampaikan oleh Wamenkominfo, Nezar Patria, dimana pihaknya bersama dengan BSSN dan BKN melakukan penelusuran terkait kebenaran kebocoran data ini.
“Sedang (kami) telusuri. Sedang bekerja sama dengan BSSN. Karena ada banyak informasi yg menyebutkan soal kebocoran data ini ya. Kadang-kadang data yang bocor itu bukan data yang seperti yg diklaim oleh pelakunya di dark web itu. Makanya kita telusuri,” kata Nezar.
Data ASN di platform BKN yang diklaim bocor mencakup Nama, Tempat Lahir, Tanggal Lahir, Gelar, Tanggal CPNS, Tanggal PNS, NIP, Nomor SK CPNS, Nomor SK PNS, Golongan, Jabatan, Instansi, Alamat, Nomor Identitas, Nomor Hp, Email, Pendidikan, Jurusan, dan Tahun Lulus.
Selain data tersebut masih banyak lagi data lainya baik yang berupa cleartext maupun text yang sudah diproses menggunakan metode kriptografi.
Pada postingan tersebut peretas yang sudah bergabung dalam forum yang biasa dipergunakan untuk jual-beli hasil peretasan tersebut menawarkan seluruh data yang berhasil didapatkannya tersebut sebesar 10 ribu Dollar Amerika atau sekitar 160 juta Rupiah.