icon-category Food

Cendol Gak Cuma di Indonesia, Ini Faktanya

  • 09 May 2019 WIB
Bagikan :

Uzone.id - Jauh sebelum bubble tea (teh susu dengan isian bola-bola dari tapioka) atau bingsu (es serut kacang merah manis khas Korea Selatan) populer di kalangan pecinta kuliner, ada satu sajian yang nikmat disantap sebagai hidangan penutup. Namanya cendol.

Jumlah penjaja cendol gerobakan di sekitar rumah kamu pasti gak terhitung, belum lagi yang ada di mal. Kenikmatan cendol mungkin ingin kamu rasakan di siang hari yang panas, setelah sesi makan utama, atau saat berbuka puasa. Namun, apakah kamu tahu soal sejarah dari minuman berbahan dasar tepung beras itu? Apakah cendol hanya ada di Indonesia?

Untuk mengetahui jawabannya, kamu perlu baca terus tulisan ini. Mengutip Mashable Southeast Asia, berikut beberapa fakta unik soal cendol.

Baca juga: 4 Hal Seru Buat Ngabuburit di Jakarta

Minuman khas Indonesia yang lekat dengan tradisi pernikahan Jawa

Cendol adalah minuman khas Indonesia. Cendol pertama kali disebutkan dalam naskah Kresnayana, yang berasal dari Kerajaan Kediri abad ke-12, di Jawa. Dalam bahasa Jawa, cendol disebut dawet.

Minuman ini berperan penting dalam tradisi pernikahan Jawa melalui Dodol Dawet. Upacara ini diadakan sehari sebelum pernikahan. Orang tua pengantin perempuan akan menjual dawet kepada tamu dan kerabat. Para tamu kemudian akan membayar dengan reweng atau pecahan genting. 

Cendol ada di negara lain di Asia Tenggara

Kamu bisa menikmati cendol di sembila negara di Asia Tenggara. Mulai dari Vietnam, Kamboja, Myanmar, Thailand, Malaysia, Singapura, Indonesia, Brunei, dan Timor Leste, kamu dapat menemukan cendol dengan beragam penyajian.

Baca juga: Ngabuburit Sambil Wisata Alam di Pangalengan, Coba ke 5 Lokasi Ini

Cara menyantapnya pun beragam. Kamu bisa memakan cendol di gelas menggunakan sedotan atau di mangkuk menggunakan sendok.

Isian yang bermacam-macam

Cendol yang ada di berbagai negara di Asia Tenggara disajikan dengan isian bermacam-macam. Ada yang dipadukan dengan jagung, es krim, teh susu, potongan buah, ketan, kacang merah, dan bahkan durian.

Cendol di Vietnam dan Kamboja hampir mirip

Di Vietnam, cendol dinamakan Chè Ba Màu yang artinya “dessert tiga warna”. Penamaan tersebut dibuat berdasarkan metode penyajian cendol. Cendol disajikan di atas tumpukan es serut, kacang merah dan kacang hijau yang dihaluskan. Lalu, santan dituang di atas cendol.

Baca juga: 4 Kuliner di Jogja yang Cocok Buat Buka Puasa

Penyajian cendol di Kamboja dan Vietnam hampir mirip. Hanya saja, cendol atau Bánh Lọt dji Kamboja tidak ada isian kacang merah dan kacang hijau.

Perbedaan cendol di Thailand dan Myanmar

Di Thailand, cendol disebut Lot Chong. Warna cendolnya sama seperti yang lain, yaitu hijau. Sedangkan cendol di Myanmar disebut Mont Let Saung dan berwarna putih.

Baca juga: Destinasi Vietnam Ini Jadi Favorit Warga Indonesia

Keduanya sama-sama disajikan dengan beberapa sendok gula aren cair. Karena itu, cokelat menjadi warna dominan dari Mont Let Saung. Cendol sangat populer di musim panas.

Cendol Malaysia punya banyak isian

Di Malaysia, cendol terkadang dipadukan dengan ais kacang yang terdiri dari banyak isian, seperti jagung, kacang merah, teh susu, sirup, kacang tanah, dan mutiara tapioka. Kalau sedang mengidap diabetes, kamu mungkin perlu menghindari minuman yang satu ini.

Biar gak ketinggalan informasi menarik lainnya, ikuti kami di channel Google News dan Whatsapp berikut ini.

Bantu kami agar dapat mengenal kalian lebih baik dengan mengisi survei di sini