icon-category Startup

CEO Muslim Life Komentari Data Pengguna Muslim Pro Dijual ke Militer AS

  • 18 Nov 2020 WIB
Bagikan :

Ilustrasi (Foto: Goran Ivos / Unsplash)

Uzone.id - Tri Wahyudi, founder dan CEO Muslim Life, mengomentari masalah yang dihadapi oleh aplikasi Muslim Pro – diklaim memiliki total 98 juta pengguna – terkait penjualan data pengguna ke militer Amerika Serikat.

Menurut pemuda asal Banda Aceh ini, dirinya melihat masalah pada Muslim Pro yakni ketika sebuah plaform pada akhirnya terjebak pada visi bisnis yang dominan. Sehingga, kata Tri, perusahaan tersebut membutuhkan uang tunai yang cepat.

“Sehingga mereka ‘menggadaikan’ idealismenya untuk menjual data pengguna ya,” tutur Tri saat berbincang dengan Uzone.id, Selasa (17/11/2020).

Kemudian, Tri membandingkan dengan keamanan yang diterapkan oleh Muslim Life demi menjaga kerahasiaan data pengguna.

BACA JUGA: Daftar Startup Indonesia yang Raih Pendanaan di 2020

“Di bawah saham kita (Muslim Life) ada saham Telkom. Di bawah internal Telkom itu sangat ditekankan pentingnya menjaga data pengguna yang tidak boleh dijual ke pihak manapun. Jadi kami menyayangkan dan menyedihkan kejadian tetangga kami, Muslim tools yang menjual itu,” ungkap Tri.

Dia menambahkan, mengenai platform digital menjual data penggunanya tergantung pada moral dan komitmen platform itu sendiri.

Mungkin, katanya, ada harga yang didapatkan oleh si startup tersebut untuk data-data yang dijual,” kata pria lulusan S1 Fakultas Teknik Jurusan Perencanaan Wilayah di Universitas Diponegoro ini.

Berbicara Muslim Life, Tri mengatakan saat ini platform tersebut punya pengguna aktif lebih dari 30 ribu. Lalu, sudah ada 8 ribu transaksi di Muslim Life.

Muslim Life saat ini berada dalam program Indigo yang berada di bawah naungan Telkom Group. Menurut Tri, ini sangat berguna untuk membantu para startup untuk mewujudkan mimpi mereka.

Saat ini, Muslim Life sedang mengembangkan teknologi macam terjemahan otomatis dengan menggandeng pengembang di bidang Artificial Intelligence (AI) atau kecerdasan buatan.

“Jadi misalnya nanti org Turki pengen belajar Islam, orang Inggris yang Muslim pengen belajar Islam. Nah, nanti kayak Google Translater gitu di bawahnya. Harapan kita sudah 90 persen valid,” kata dia.

Dengan adanya terjemahan otomatis, orang di seluruh dunia bisa menikmati konten ala Indonesia yang kental dengan aroma pesantren macam Gontor atau Tebu Ireng.

“Banyak banget konten-konten yang luar biasa, tapi memang selama ini karena belum go digital dan sifanya masih local, jadi misi kita itu sih,” ungkap Tri.

Muslim Life adalah aplikasi bagi umat muslim yang akan membantu melakukan ibadah harian dan mendukung pelaksanaan ibadah dalam kehidupan sehari-hari.

Tidak cuma itu, dengan aplikasi Muslim Life bisa menambah wawasan melalui fitur seperti Panduan Sholat, Kumpulan Doa Doa, Life Arabic, AlQuran, Jadwal Sholat, Arah Kiblat, Asuh Hafidz Agenda Harian dan Inspirasi Harian.

VIDEO Jajal Layanan Service Motor Listrik GESITS, Sebagus Apa?

Biar gak ketinggalan informasi menarik lainnya, ikuti kami di channel Google News dan Whatsapp berikut ini.

Bantu kami agar dapat mengenal kalian lebih baik dengan mengisi survei di sini