Cerita di Balik Batalnya Proyek Mobil Indonesia-Malaysia
Staf Khusus Presiden Diaz Faisal Malik Hendropriyono membuka cerita di balik batalnya kerja sama antara inisiator Esemka dengan merek mobil nasional Malaysia, Proton. Diaz menyebut sinergi itu belum pernah terwujud lantaran hawa panas politik di Malaysia antara Mahatir Mohamad dengan Najib Razak.
Pada Februari 2015 lalu ayah Diaz, Abdullah Makhmud Hendropriyono, mewakili perusahaannya Adiperkasa Citra Lestari, menandatangani nota kesepemahaman dengan Proton Holdings Bhd.Penandatangananan disaksikan oleh Presiden Joko Widodo, Perdana Menteri Malaysia saat itu Najib Razak, dan Mahatir sebagai bos Proton.Diaz menjelaskan bahwa Esemka hingga kini belum menjalin kerjasama lagi dengan pihak dari negara lain. Investor Esemka sekarang dikatakan masih dari Indonesia.
Pada Mei 2018, Mahatir yang berusia 93 tahun terpilih menjadi Perdana Menteri Malaysia. Pemimpin negara tertua di dunia itu sempat mengunjungi Jokowi di Istana Bogor pada Juni 2018 lantas menyinggung pembangunan mobil Indonesia-Malaysia untuk pasar Asia Tenggara yang berkaitan dengan kesepakatan Adiperkasa Citra Lestari dengan Proton.
"Kami berkeinginan menghidupkan kembali proyek ini," ucap Mahathir kala itu.Berita Terkait
- Staf Presiden Bilang SUV Esemka Dijual Rp200 Jutaan
- Jokowi Instruksikan Esemka Jangan Hilang Usai Pilpres
- Celoteh Netizen Soal Ma'ruf dan Dukungan ke Esemka
- Ma'ruf Dukung Esemka Jadi Mobil Nasional
Biar gak ketinggalan informasi menarik lainnya, ikuti kami di channel Google News dan Whatsapp berikut ini.
Editors' Picks
Most Popular
Bantu kami agar dapat mengenal kalian lebih baik dengan mengisi survei di sini