icon-category Digilife

Data 202,3 Juta Penduduk RI di Tangan Hacker, Netizen Pesimistis Pada Kominfo

  • 22 May 2020 WIB
Bagikan :

Uzone.id - Usai terungkap dan mengejutkan dunia maya karena mengklaim memiliki data 202,3 juta penduduk di Indonesia, netizen di Twitter pun bereaksi. Banyak dari mereka yang langsung menge-tag Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), namun dengan nada pesimistis.

Warganet di Twitter menganggap jika pemerintah, khususnya Kominfo, tidak akan peduli dengan kebocoran data warga negaranya. Pasalnya, Kominfo dianggap lebih suka mengurusi konten porno ketimbang privasi data penduduknya.

"@kemkominfo cuma sibuk mengutamakan blokirin website porno sm streaming film. soal keamanan cyber dan perlindungan data digital bukan prioritasnya tampaknya. UU perlindungan data yg bagus dan kuat jg sampe skrg belum ada tuh tampaknya," tulis netizen.

"Kominfo gercep nya sama Indoxxi doang. Sama data2 pribadi mah : mana sempat, keburu telat," kata yang lain.

Diketahui, hacker tersebut awalnya mengklaim memiliki sekitar 2,3 juta data penduduk Indonesia. Namun kemudian dia mengaku memiliki tambahan 200 juta data penduduk RI yang akan segera disebar dalam waktu dekat.

Data KPU yang dimiliki hacker itu tertanggal 1 November 2013. Berisi nomor KK, NIK, nama pemilih, tempat lahir, tanggal lahir, usia, status perkawian dan jenis kelamin. Tentu saja ada alamat lengkap tempat tinggal berikut RT/RW. Hacker tersebut menunjukkan beberapa sample data pemilih dari wilayah Jawa, seperti Bantul, Imogiri, Jetis, Kretek, Pajangan, Pleret, sampai Srandakan.

Ini artinya, sekira 202,3 juta warga Indonesia yang ikut pemilu 2014 lalu harus merasa khawatir data KK dan NIK akan disalahgunakan oknum. Pasalnya, hacker menjajakannya dan seolah mempromosikan bahwa data-data tersebut bisa digunakan untuk mengacak-acak proses registrasi Kartu Prabayar Selular, termasuk melakukan penipuan dan mengambil alih nomor telepon pemilik identitas, bisa disalahgunakan untuk melakukan peminjaman online, atau verifikasi data keuangan di bank.

Biar gak ketinggalan informasi menarik lainnya, ikuti kami di channel Google News dan Whatsapp berikut ini.

Bantu kami agar dapat mengenal kalian lebih baik dengan mengisi survei di sini