icon-category Digilife

Deretan Penipuan Online yang Atas Namakan Covid-19

  • 15 Jul 2021 WIB
Bagikan :

Ilustrasi: Unsplash

Uzone.id -- Hidup di era digital yang serba canggih, tandanya harus bersiap dengan potensi ancaman siber atau penipuan di ranah online yang memanfaatkan momentum besar. Pandemi pun menjadi ‘surga’ bagi para penipu online maupun hacker.

Memasuki tahun ke-dua pandemi, nyatanya momen besar nan krusial ini masih saja dijadikan celah untuk menipu calon korban yang sedang lengah saat menggunakan layanan teknologi, entah itu email, e-commerce, dan lain-lain.

Demi meningkatkan kewaspadaan, berikut beberapa contoh penipuan online yang berkaitan dengan Covid-19 agar dapat dihindari bersama.

1. Undangan vaksin gratis via email

Beberapa waktu lalu Kaspersky menemukan bahwa bermunculan undangan vaksin gratis melalui email. Dengan iming-iming vaksin gratis serta pengisian survei, para pelaku kejahatan siber akan menautkan link ke laman phishing.

Baca juga: Duh, Waspada Penipu Berkedok Arisan Online

Jika link tersebut dibuka, si korban harus mengisi formulir berisi data diri hingga detail kartu bank agar bisa membuat janji vaksinasi. Karena dianggap sangat meyakinkan dan tidak menaruh rasa curiga sedikit pun, mereka menyerahkan data pribadi dan informasi finansial kepada si hacker atau penipu online tersebut.

2. Mengaku tim vaksinasi untuk minta data pribadi via WhatsApp

Saat program vaksinasi tengah ramai di Indonesia, sempat beredar pesan yang disebarkan melalui WhatsApp yang meminta data diri peserta penerima vaksin. Pesan itu mengatasnamakan Tim Vaksin GSP.

Foto: Kominfo

Isi pesan tersebut menanyakan keluhan setelah vaksinasi, lengkap dengan pertanyaan data diri mulai dari nama, alamat, nama ibu, nama ayah, keterangan vaksin ke berapa, dan keluhannya apa. Tim Kominfo telah mengkonfirmasi kalau ini adalah hoaks dengan modus phishing.

3. Penipuan jasa bantuan oksigen

Lonjakan kasus Covid-19 sejak akhir Juni kemarin memang bikin geger lantaran masyarakat kesulitan mencari pasokan tabung oksigen bagi para terdampak. Mendadak tabung oksigen jadi langka.

Di momen seperti ini, masih saja dimanfaatkan oleh oknum jahat yang menyebarkan informasi di media sosial untuk menawarkan jasa penjemputan dan pengisian tabung oksigen. Nyatanya, saat dihubungi, pihak tersebut mengambil tabung oksigen milik warga dan tak dikembalikan alias raib.

4. Penjualan online vitamin palsu

Hidup di era pandemi seperti sekarang mendorong masyarakat untuk mengonsumsi berbagai vitamin untuk menjaga daya tahan dan imun tubuh agar tidak rentan terinfeksi virus.

alt-img
Foto: Ist

Menyadari tingginya permintaan terhadap vitamin, banyak penjual tak bertanggung jawab di e-commerce menjual berbagai macam vitamin, namun kenyataannya yang sampai di tangan pembeli adalah vitamin abal-abal yang tak jelas kandungannya.

Bahkan, dari kemasannya tidak sesuai dengan gambar yang mereka pajang di laman online mereka, lengkap dengan penjelasan kandungan dengan tulisan typo dan tak sesuai.

VIDEO Unboxing Oppo Reno 6:

Biar gak ketinggalan informasi menarik lainnya, ikuti kami di channel Google News dan Whatsapp berikut ini.

Bantu kami agar dapat mengenal kalian lebih baik dengan mengisi survei di sini