icon-category Technology

Dilematis Tarif Murah bagi Telkomsel

  • 20 May 2017 WIB
Bagikan :

Banyak pengguna internet yang mengeluhkan karena layanan Telkomsel dianggap mahal. Bahkan beberapa waktu lalu ada hacker protes dengan meretas situs Telkomsel.

Namun menurut Direktur Utama Telkomsel, Ririek Adriansyah mahal murah itu relatif. Karena yang murah itu tak selalu baik dan yang dianggap mahal itu malah mungkin bisa memberikan manfaat lebih.

"Mahal murah itu relatif, terkait biaya network dan lainnya," ujar Ririek usai menuntaskan uji jaringan Telkomsel 17-19 Mei di Singhasari Hotel, Batu, Malang.

Biaya itu, menurut Ririek, menjadi acuan operator untuk menentukan tarif mereka. Dan setiap operator sudah pasti berbeda.

Tarif lebih murah yang diimpikan banyak pengguna di Indonesia juga belum tentu terwujud. Pasalnya, tarif saat ini diklaim sudah termurah ketiga di dunia.

"Tarif terlalu murah keliatannya baik tapi manfatnya hanya jangka pendek untuk masyarakat, tidak bagus untuk operator. Bagaimana nanti mereka merawat jaringan, menjaga kualitas layanan," Ririek lanjut menjelaskan.

alt-img

Mahal murahnya tarif juga tergantung pada letak geografis, apalagi untuk Indonesia yang merupakan negara kepulauan.

Banyak operator yang enggan membangun jaringan di area pelosok karena potensi bisnisnya yang kecil. Sementara Telkomsel, karena bagian dari Telkom Grup memiliki kewajiban untuk memberikan akses internet yang merata.

"Itulah sebabnya kami membangun banyak BTS Merah Putih di area-area terpencil. Padahal potensi bisnisnya belum pasti," Ririek melanjutkan.

Telkomsel sendiri saat ini telah membangun 25,000 BTS baru sepanjang 2016, yang mana 92% di antaranya merupakan BTS 3G/4G. Total BTS milik Telkomsel saat ini mencapai 137,000 unit yang mencakup 99% popupasi dari Sabang sampai Merauke.

Biar gak ketinggalan informasi menarik lainnya, ikuti kami di channel Google News dan Whatsapp berikut ini.

Bantu kami agar dapat mengenal kalian lebih baik dengan mengisi survei di sini