icon-category Auto

Donald Trump 'Perang' dengan Harley Davidson, Bikers Amerika Terbelah

  • 13 Aug 2018 WIB
Bagikan :

Uzone.id - Presiden Amerika, Donald Trump, dikabarkan memerangi merek motor ikonik negaranya sendiri, Harley Davidson.

Efeknya, bikers di Amerika terbelah jadi dua kubu.

Langkah yang diambil oleh Harley Davidson telah menempatkan salah satu merek paling ikonik di negara itu dalam posisi tidak nyaman.

Harley Davidson bentrok dengan seorang presiden yang sangat populer di sebagian besar pelanggannya.

Kopdar besar-besaran bikers Harley Davidson di Dakota Selatan, Amerika biasanya selalu riuh luar biasa. Harley davidson selalu jadi andalan disini.

Tetapi sejak perusahaan mengumumkan bahwa mereka memindahkan beberapa produksi ke luar negeri, beberapa penggemar berat mempertanyakan kesetiaan mereka.

Gary Rathbun, merupakan loyais Harley, dia punya sampai 40 unit motornya, dan kemungkinan jadi yang terakhir.

Seperti banyak pelanggan Harley yang paling setia, Rathbun sangat marah oleh pengumuman perusahaan, karena Harley akan mulai memproduksi motornya di luar Amerika Serikat.

"Saya mengendarai Harley terakhir saya," kata Mr Rathbun, dilansir Ney York Times. "Itu buatan Amerika, dan itulah sebabnya kami berdiri di belakang mereka," komentar dia.

Kebijakan dagang Donald Trump terhadap Uni Eropa, membuat harley bimbang, karena kenaikan bahan baku membuat pihaknya harus menaikkan harga motornya yang dijual di Eropa.

Nah, Harley berpikir, daripada menaikkan harganya untuk pelanggan mereka di Uni Eropa, mereka lebih baik membuat pabrik di Uni Eropa, sehingga bisa memangkas biaya produksi.

Trump menggambarkan keputusan Harley sebagai tindakan pengkhianatan perusahaan. "Jika mereka bergerak, saksikan, itu akan menjadi awal dari akhir, mereka menyerah, mereka berhenti!" kata Trump di akun Twitter miliknya.

Trump mengompori pada bikers, langkah Harley itu sama saja membuat mereka membeli motor buatan luar negeri.

Sementara Harley membela diri, kalau pemindahan produksi hanya sebagian dan khusus untuk konsumen di Uni Eropa saja, sementara konsumen Amerika tetap bisa menikmati motor yang dibuat di Amerika.

"Mereka harus produksi di sini di Amerika Serikat, terutama jika mereka akan menjualnya di sini," kata Panapinto, bikers lain. "Saya pikir Trump hanya mencoba melindungi pekerjaan di AS." tambahnya.

Oliver Lapointe, biker lain, seorang pensiunan dari New Hampshire, mengatakan dia dulu ingin memiliki Harley tetapi tidak pernah mampu membelinya.

Sekarang dia berpikir Harley tidak layak dibeli, karena dipenuhi dengan suku cadang buatan luar negeri dan, katanya, dibuat di luar negeri.

Beberapa pendukung Trump yang keras mengatakan mereka memahami alasan ekonomi di balik keputusan Harley. Mereka memahami Harley harus bersaing secara global.

Namun, bikers telah menjadi salah satu kelompok yang paling setia kepadanya, Trump memuji mereka sebagai "orang yang benar-benar mencintai Negara kita."

Bikers lain, Bill Schaner, yang memiliki tujuh Harley, ikut berkomentar, “Jika mereka akan produksi di Eropa dan menjualnya di Eropa, biarkan saja. Kami akan beli buatan Amerika,”

Beberapa juga menganggap, sebagai seorang pengusaha, Trump harus memahami bahwa Harley melakukan apa yang dapat dilakukannya untuk tetap menguntungkan.

Nah, gara-gara motor jadi perang saudara kan..

Biar gak ketinggalan informasi menarik lainnya, ikuti kami di channel Google News dan Whatsapp berikut ini.

Bantu kami agar dapat mengenal kalian lebih baik dengan mengisi survei di sini