Home
/
Digilife

Efek Wabah Virus Corona, Foto Satelit NASA Tunjukkan Polusi Udara Menurun di China

Efek Wabah Virus Corona, Foto Satelit NASA Tunjukkan Polusi Udara Menurun di China
Birgitta Ajeng04 March 2020
Bagikan :

Ilustrasi. (Foto: Unsplash)

Uzone.id - Wabah vrus corona atau Covid-19 telah menyebabkan banyak korban meninggal. Menurut data yang dihimpun South China Morning Post, pada Selasa (3/3), ada 3.116 korban meninggal dari 91.317 kasus virus corona yang terjadi di seluruh dunia.

Epidemi virus ini juga telah melumpuhkan industri di China. Hal ini ternyata juga berdampak pada tingkat polusi di negara tersebut. Mengutip BBC, foto satelit dari NASA telah menunjukkan penurunan dramatis dalam tingkat polusi di China.

Foto satelit NASA menunjukkan penurunan level polusi nitrogen dioksida di China. Hal ini terjadi, lantaran penurunan aktivitas pabrik di China, karena pengusaha menghentikan operasi pabrik dalam upaya mencegah penyebaran virus corona.

Baca juga: Samsung Galaxy S20 akan Rilis di Indonesia, Tamu Harus Isi Form Terkait Virus Corona

Ilmuwan NASA mengatakan pengurangan kadar nitrogen dioksida—gas berbahaya yang dihasilkan oleh kendaraan bermotor dan fasilitas industri—kali pertama terlihat di dekat sumber wabah virus corona, yaitu di kota Wuhan. Namun, hal itu kemudian menyebar ke seluruh negeri.

NASA membandingkan tingkat polusi pada dua bulan pertama di 2019 dengan periode yang sama tahun ini. NASA mencatat bahwa penurunan tingkat polusi udara bertepatan dengan pembatasan pemakaian transportasi, kegiatan bisnis, dan karantina jutaan orang terkait wabah virus corona di China.

Preview
(Foto: NASA)

"Ini adalah pertama kalinya saya melihat penurunan dramatis di area seluas itu untuk momen spesifik," Fei Liu, seorang peneliti kualitas udara di Goddard Space Flight Center NASA, mengatakan dalam sebuah pernyataan.

Baca juga: Beijing Luncurkan Sistem QR Code untuk Lacak Virus Corona

NASA mencatat bahwa perayaan Tahun Baru Imlek pada akhir Januari dan awal Februari telah dikaitkan dengan penurunan tingkat polusi di masa lalu. Namun, penurunan polusi biasanya meningkat kembali setelah perayaan selesai.

Liu mengatakan, "Tahun ini, tingkat pengurangan lebih signifikan daripada tahun-tahun terakhir dan itu telah berlangsung lebih lama.”

"Saya tidak terkejut karena banyak kota di seluruh negeri telah mengambil tindakan untuk meminimalkan penyebaran virus corona," imbuhnya.

Masih menurut data yang dihimpun South China Morning Post, pada Selasa (3/3), China menjadi negara dengan jumlah kasus virus corona terbanyak di dunia. Masih dari data yang sama, ada 80.151 kasus virus corona dengan 2.943 korban meninggal di China.

populerRelated Article