icon-category Digilife

Facebook Papers, 17 Organisasi Bersatu Ungkap Bobrok Mark Zuckerberg

  • 26 Oct 2021 WIB
Bagikan :

Ilustrasi (Foto: Thought Catalog / Unsplash)

Uzone.id - Facebook tengah menghadapi krisis dalam 17 tahun perjalanan perusahaan. Raksasa media sosial yang didirikan oleh Mark Zuckerberg ini berhadapan dengan konsorsium dari 17 organisasi berita Amerika Serikat yang menerbitkan rangkaian cerita yang disebut Facebook Papers.

Facebook Papers dibuat berdasarkan ratusan dokumen internal Facebook yang dimasukkan dalam pengungkapan yang diserahkan kepada Securities and Exchange Commission (SEC) dan diberikan kepada kongres dalam bentuk yang disunting oleh penasihat hukum whistleblower Facebook Frances Haugen.

CNN, salah satu media yangmasuk dalam konsorsium, meliput cerita tentang bagaimana kelompok yang terkoordinasi di Facebook menabur perselisihan dan kekerasan. Termasuk peristiwa 6 Januari di mana pendukung Presiden AS Donald Trump menyerbu Capitol AS hingga menimbulkan korban jiwa.

BACA JUGA: Data Canalys: Krisis Komponen, Pasar Ponsel Global Menyusut 6 Persen

Selain itu, dilaporkan juga bagaimana manusia menggunakan platform Facebook untuk mengeksploitasi orang dan tantangan Facebook untuk memoderasi konten di beberapa negara yang tidak berbahasa Inggris, seperti dilansir Uzone.id dari CNN, Selasa (26/10/2021).

The Wall Street Journal sebelumnya menerbitkan serangkaian cerita berdasarkan puluhan ribu halaman dokumen internal Facebook yang dibocorkan oleh Frances Haugen.

BACA JUGA: PeduliLindungi Eror, Foto Kartu Vaksin Jadi 'Jalan Ninja'?

Publikasi jurnal "Facebook Files", yang mengangkat kekhawatiran tentang dampak Instagram pada gadis remaja, antara lain, mendorong sidang subkomite Senat dengan kepala keamanan global Facebook Antigone Davis.

Frances Haugen sendiri mengatakan bahwa dirinya percaya bahwa "produk Facebook membahayakan anak-anak, memicu perpecahan, dan melemahkan demokrasi kita."

Pada Jumat (23/10/2021), mantan karyawan Facebook lainnya secara anonim telah mengajukan keluhan terhadap perusahaan ke SEC, dengan tuduhan yang mirip dengan Frances Haugen.

Biar gak ketinggalan informasi menarik lainnya, ikuti kami di channel Google News dan Whatsapp berikut ini.

Bantu kami agar dapat mengenal kalian lebih baik dengan mengisi survei di sini