Sponsored
Home
/
News

Fakta tentang Seksualitas pada Abad Pertengahan

Fakta tentang Seksualitas pada Abad Pertengahan
Preview
TEMPO.CO30 March 2017
Bagikan :

Perzinaan, prostitusi, homoseksualitas, dan urusan seksual lainnya yang kita pegang teguh hingga saat ini berawal dari abad pertengahan dan sangat dipengaruhi oleh gereja. Buktinya, sejumlah filsuf besar menitikberatkan pemikirannya kepada seksualitas, seperti Sigmund Freud dan Michel Foucault. Mereka mengemukakan idenya berdasarkan konsep seksualitas yang dibangun oleh gereja pada abad pertengahan.

Gereja memiliki opini dan tatanan hukum yang membangun segala aspek seksualitas. Perzinaan dan perselingkuhan merupakan dosa besar yang patut dihukum dengan kematian. Di saat yang sama, gereja juga sempat melegalkan prostitusi yang dianggap ‘kejahatan yang dibutuhkan’.

Selain hukum mati, mereka yang melanggar peraturan tersebut bisa diberi hukuman ringan, yakni penitensi atau penebusan dosa. Penitensi dilakukan dengan berbagai kegiatan, mulai dari rangkaian doa berupa sujud, puasa, hingga penyaliban sukarela.

Meski begitu, ada beberapa hal yang menarik mengenai gereja dan seksualitas pada abad pertengahan. Berikut ini fakta-fakta mengenai seksualitas pada abad pertengahan.

1. Konsep Courtly Love: boleh lihat, tapi tak boleh sentuh
Gereja melarang segala bentuk ekspresi nafsu seksual di muka umum. Namun, mereka menganut pandangan ‘courtly love’, yakni cinta dan kekaguman adalah bentuk gairah erotis sekaligus pencapaian spiritual seseorang.

Courtly love diasosiasikan dengan ksatria yang jatuh cinta kepada wanita menikah atau wanita suci. Dia hanya bisa mengaguminya dari jauh, pergi perang demi wanita tersebut, dan mengorbankan dirinya.

2. Pelaku perzinaan dihukum mati
Bagi siapa pun yang mendedikasikan hidupnya pada agama Kristen, perilaku seksual sama sekali haram. Pilihannya adalah tidak melakukan seksual dengan hidup sebagai perawan atau melakukan hubungan seksual setelah menikah.

Hubungan seksual di luar pernikahan merupakan dosa yang amat besar dengan hukuman yang beragam, mulai dari penitensi selama bertahun-tahun hingga hukuman mati. Salah satu cerita nyata mengisahkan kasus perzinahan ketiga anak perempuan Raja Phillip dari Prancis yang ketahuan melakukan hubungan seksual dengan ksatrianya.

Mereka dianggap melanggar konsep ‘courtly love’ dan ketiga ksatria tersebut dibunuh dengan cara dikeluarkan isi perutnya di muka umum. Sedangkan, ketiga anak perempuan Raja Phillip diasingkan ke biara.

3. Seks anal itu haram
Pada abad pertengahan, bahkan posisi seks diatur oleh gereja. Segala posisi seks selain misionaris dianggap tidak normal dan dosa. Hubungan seksual pada masa itu memiliki satu tujuan, yakni prokreasi. Sebab itu, berbagai posisi seks yang ada saat ini sama sekali diharamkan pada masa itu.

Seks anal juga merupakan dosa besar karena posisi tersebut dianggap hanya untuk unsur kesenangan, bukan prokreasi. Hukuman dari melakukan hubungan seksual selain posisi misionaris adalah tiga tahun penitensi.

4. Homoseksualitas tersembunyi
Pengharaman homoseksualitas oleh gereja ini tertuang dalam buku berjudul Book of Gomorrah karya pakar teologi Katolik Peter Damian. Masturbasi, coitus interfermoral (seks dan ejakulasi di antara paha), serta anal seks yang dilakukan sesama pria atau wanita adalah dosa yang amat besar.

Pada abad ke-12 dan 13, gereja menghukum mati kaum homoseksual dengan cara dimutilasi, dibakar, digantung, atau dibiarkan lapar hingga tewas. Walaupun dilarang, ada bukti kuat bahwa banyak penguasa pada abad pertengahan tergolong homoseksual, seperti Raja Richard I dan Raja Phillip II yang dikabarkan kerap ‘tidur bersama pada malam hari’.

5. Prostitusi diizinkan oleh gereja
Pada abad pertengahan, praktek prostitusi sangatlah populer. Bahkan, gereja sempat melegalkan prostitusi dengan alasan untuk menghindari perzinahan dan homoseksualitas. Karena itu, prostitusi disebut sebagai ‘kejahatan yang dibutuhkan’. Seorang pakar teologi, St Thomas Aquinas mengatakan, jika prostitusi dilarang, maka nafsu seksual akan menghancurkan masyarakat.

ODDEE | MEDIEVALISTS | ZARA AMELIA

Berita lainnya:

Risiko Skip Challenge, Meninggal atau Otak Rusak
Ingin Jadi Travel Blogger, Simak Pengalaman Marischka Prudence
16 Hal yang Dipikirkan Cewek saat Bertemu dengan Cowok Ganteng

Berita Terkait:

populerRelated Article