icon-category Digilife

FBI: China Sering Mencuri Lewat Serangan Siber

  • 09 Jul 2020 WIB
Bagikan :

Ilustrasi (Foto: Unsplash)

Uzone.id - Amerika Serikat tak henti-hentinya menuding China, sebagai salah satu negara yang menjadi ancaman melalui serangan siber. Tudingan terbaru kali ini dilontarkan oleh Direktur FBI Christopher Wray.

Dia mengecam keras aksi serangan siber oleh China sehingga menyebabkan merugikan dari sisi ekonomi di Amerika Serikat. Bahkan, menurut dia kerugiannya tak terhitung.

Baca juga: Jangan Sembarangan Transaksi Online dari Ponsel

"Untuk mencapai tujuannya dan melampaui Amerika. Serikat, China perlu membuat lompatan dalam teknologi, tapi fakta menyedihkannya adalah, ketimbang bekerja keras untuk inovasi, China sering mencuri properti intelektual Amerika," kata Wray, seperti dikutip dari CNBC, Kamis (9/7).

"Kemudian mereka menggunakannya untuk berkompetisi melawan perusahaan Amerika yang menjadi korbannya sehingga mereka dua kali curang," tudingnya lagi.

Baca juga: Duh, 91 Juta Data Akun Tokopedia yang Bocor Bisa Diunduh Gratis


Perang dingin antara Amerika Serikat dengan China di bidang teknologi memang semakin meruncing belakangan ini. Di bawah Presiden AS Donald Trump, sejumlah perusahaan asal China masuk dalam daftar hitam.

Bahkan mereka melarang Huawei menggunakan produk Google di perangkatnya.

Belakangan juga, AS bersiap untuk memblokir TikTok karena dianggap mencuri data pengguna dan mengirimkannya ke pemerintah China, yang notabene adalah dikuasai partai Komunis.

Biar gak ketinggalan informasi menarik lainnya, ikuti kami di channel Google News dan Whatsapp berikut ini.

Bantu kami agar dapat mengenal kalian lebih baik dengan mengisi survei di sini