icon-category Digilife

Harga DRAM Naik 60 Persen

  • 22 Mar 2021 WIB
Bagikan :

Uzone.id - Harga chip memori dikabarkan melesat tajam. Meski sudah ada kenaikan sejak awal tahun ini, namun pada bulan Maret ini kenaikannya mencapai 60 persen. Kenaikan harga ini cukup berpengaruh pada industri gadget dan hardware.

Kenaikan harga sampai lebih dari setengahnya itu terjadi karena adanya peningkatan permintaan semikonduktor yang tidak terduga. Hal ini dipicu oleh lonjakan penjualan komputer pribadi dan elektronik konsumen lainnya, ditambah dengan peningkatan produksi mobil yang cepat.

Pasokan dan permintaan yang ketat untuk DRAM juga sebagai akibat sanksi perdagangan AS terhadap China, juga berkontribusi. Bahkan dalam waktu dekat, harga tersebut belum akan turun karena kekurangan pasokan belum juga bisa teratasi.

Baca juga: Acer Kena Ransomware, Diperas Rp700 Miliar

Produsen kartu memori, besar dan menengah, yang menggunakan DRAM dalam jumlah kecil dan menyimpan stok minimal adalah pembeli utama di pasar chip. Chip yang dipasarkan berkontribusi sekitar 10 persen dari total suplai di pasar.

"Pekan kemarin, harga chip DDR4 SDRAM 4GB mencapai angka USD2,68. Harga ini naik 60 persen dari nilai awal tahun. Jika situasi saat ini tetap seperti itu, produksi printer menjadi tak memungkinkan," ujar manajemen salah satu produsen semikonduktor, seperti dikutip dari Nikkei Asia, Senin, 22 Maret 2021.

Dikatakannya, permintaan untuk printer rumahan cukup besar karena orang-orang bekerja dari rumah di tengah krisis virus korona. Tetapi mendapatkan semikonduktor memori, terutama chip generasi sebelumnya yang digunakan printer sangat sulit karena kekurangan chip.

Baca juga: Trump Ingin Bikin Media Sosial Sendiri

Kenaikan harga DRAM mencerminkan ketidakseimbangan yang tak terduga antara penawaran dan permintaan sebagai efek dari pandemi COVID-19. Permintaan chip telah tumbuh lebih dari yang diharapkan karena penjualan PC, smartphone, dan elektronik konsumen telah meningkat karena banyaknya kebutuhan WFH.

Selain itu, AS telah memberlakukan larangan ekspor yang efektif pada Semiconductor Manufacturing International Corp (SMIC), suplai chip terbesar China, di tengah perang dagang antara dua ekonomi terbesar di dunia. Larangan tersebut telah mendorong pengguna chip untuk menunda pengadaan baru dari SMIC, pesanan telah membanjiri produsen chip asal Taiwan seperti Taiwan Semiconductor Manufacturing Co., (TSMC).

Meroketnya harga ini juga telah mendorong kenaikan untuk banyak vendor yang mengonsumsi 90 persen chip. Harga kontrak OEM median chip DDR4 SDRAM 4-gigabit adalah sekitar USD2,4 di bulan Februari, naik sekitar 10 persen dari bulan sebelumnya.

Biar gak ketinggalan informasi menarik lainnya, ikuti kami di channel Google News dan Whatsapp berikut ini.

Bantu kami agar dapat mengenal kalian lebih baik dengan mengisi survei di sini