icon-category Digilife

Hati-hati, Serangan Siber Berbasis Kecerdasan Buatan Makin Marak di 2020

  • 14 Jan 2020 WIB
Bagikan :

Ilustrasi. (Foto: Unsplash)

Uzone.id - Serangan siber berbasis artificial intelligence (AI) alias kecerdasan buatan atau machine learning diprediksi semakin marak di 2020.

Meski tidak menyebutkan peningkatan dalam persen, Hendera Lesmana, CEO NTT Ltd.—perusahaan layanan teknologi global—untuk Indonesia menegaskan, jumlahnya akan bertambah.

Hendera mengatakan kepada Uzone.id, “Serangan siber dengan AI atau machine learning di tahun ini akan semakin masif, dari sisi pertahan juga menggunakan AI, yang menyerang juga menggunakan AI. Jadi ini namanya era of machine.”

Baca juga: Mengenal Social Engineering, Metode Penipuan yang Serang Pengguna Gojek

“Jadi kalau dulu ada anak kecil bobol akun, itu bukan zamannya lagi, karena tidak ada keuntungan finansial yang didapatkan di situ. Tapi kalau untuk mendapatkan keuntungan finansial, harus serangan lebih terkoordinasi dengan menggunakan AI atau machine learning,” imbuhnya.

Berdasarkan laporan NTT Ltd., secara industri per industri, ada serangan tertentu dengan target industri finansial. Industri perbankan, misalnya, ada penawaran simpan pinjam yang bisa menjadi sasaran serangan siber,

Dalam hal ini, yang dimaksud serangan siber berbasis kecerdasan buatan atau machine learning, yaitu phising, spam, ramsomware, atau lainnya.

Baca juga: Prediksi Tren Teknologi 2020 di Dunia, dari Kota Pintar hingga Keamanan Data

“Serangan siber ini (phising atau spam), itu pun mereka menggunakan AI, mereka akan bisa tahu mana yang lebih gampang, sering dibobol, seperti itu,” ujarnya.

Salah satu cara untuk melindungi diri dari serangan siber berbasis kecerdasan buatan atau machine learning, yaitu tidak membuka email, apalagi dengan sumber tidak jelas.

Biar gak ketinggalan informasi menarik lainnya, ikuti kami di channel Google News dan Whatsapp berikut ini.

Bantu kami agar dapat mengenal kalian lebih baik dengan mengisi survei di sini