icon-category Digilife

Heboh BTS Meal, Data McDonald's Diretas di Tiga Negara

  • 12 Jun 2021 WIB
Bagikan :

(Foto: Instagram)

Uzone.id - Di tengah heboh BTS Meal yang menghipnotis para Army (sebutan penggemar grup idola BTS) di Indonesia hingga menyebabkan beberapa restoran cepat saji McDonald's di Indonesia terpaksa ditutup petugas karena melanggar protokol kesehatan, di luar negeri justru datang kabar bahwa data jaringan McDonald's telah dicuri oleh pihak ketiga.

Namun, tidak seperti serangan ransomware terhadap CNA Financial dan Colonial Pipeline, baru-baru ini. McDonald's mengklaim tidak berurusan dengan ransomware karena masih menyimpan informasi di AS dengan beberapa informasi pelanggan di Korea Selatan dan Taiwan, yang diambil peretas.

Perusahaan menemukan pelanggaran data setelah menyewa konsultan untuk "menyelidiki aktivitas ilegal pada sistem keamanan internal," kata McDonald's kepada The Wall Street Journal.

BACA JUGA: Rekrut Mantan Petinggi BMW, Mobil Listrik Apple Akan Jadi Nyata

Di AS, data yang diakses termasuk informasi kontak bisnis untuk waralaba, kapasitas tempat duduk toko, dan luas area bermain.

Cabang McDonald's Korea Selatan dan Taiwan "memiliki data pribadi pelanggan yang diakses" dan perusahaan "akan mengambil langkah-langkah untuk memberi tahu regulator dan pelanggan yang terdaftar dalam file-file ini," kata perusahaan kepada The Verge.

McDonald's menekankan bahwa "tidak ada informasi pembayaran pelanggan yang terkandung dalam file-file ini."

McDonald's mengatakan, operasi bisnis tidak terganggu oleh pelanggaran data dan "dalam beberapa hari mendatang, beberapa pasar tambahan akan mengambil langkah-langkah utuk menangani file yang berisi data pribadi karyawan".

The Wall Street Journal menulis pasar lain ini termasuk Afrika Selatan dan Rusia, yang keduanya ditandai dalam penyelidikan awal konsultan keamanan.

Pelanggaran data non-pembayaran dari rantai restoran seperti McD tidak separah seseorang menggesek kartu kredit atau menutup salah satu pemasok daging sapi terbesar di dunia, tetapi ini adalah contoh lain bagaimana perusahaan besar juga menjadi target besar yang sering mudah untuk diretas.

Biar gak ketinggalan informasi menarik lainnya, ikuti kami di channel Google News dan Whatsapp berikut ini.

Bantu kami agar dapat mengenal kalian lebih baik dengan mengisi survei di sini