icon-category Telco

Huawei Digital Power, Cara Huawei Tekan Emisi Karbon Dunia

  • 03 Dec 2021 WIB
Bagikan :

Uzone.id - Isu pemanasan global bukan isapan jempol belaka. Dunia semakin panas. Konsumsi daya yang meningkatkan karbon juga semakin tak terbendung. Butuh langkah kongkrit untuk menemulakn solusi bersama. 

Ya, percaya atau tidak, rata-rata suhu di Bumi itu sudah naik. Jadi semakin panas. “Naik sebanyak 1,5 derajat celcius,” kata Fabby Tumiwa, Executive Director, IESR.

Menurut Fabby, kenaikan temperatur di Bumi disebabkan oleh karbon dioksida berlebih yang muncul dari limbah industri, pemakaian mesin berbahan bakar minyak, dan lainnya. Itulah kenapa para kepala negara di seluruh dunia sepakat untuk membuat program pengurangan emisi gas buang, termasuk di Indonesia. 

alt-img

“Kebijakan global yang juga menjadi salah satu prioritas kami untuk Indonesia adalah penyediaan technology for green planet, teknologi untuk bumi Indonesia yang hijau,” kata CEO Huawei Indonesia, Jacky Chen saat membuka media gathering beberapa hari lalu di Raja Ampat, Papua Barat. 

Baca Juga: Cara Huawei Dorong Transformasi Digital di Indonesia

Huawei, salah satu perusahaan teknologi terbesar dunia dari Tiongkok, mungkin lebih dikenal sebagai produsen gadget atau penyedia infrastruktur telekomunikasi di Indonesia. Tapi di luar itu mereka juga fokus mengembangkan bisnis yang lebih ramah lingkungan. Bahkan kini mereka membuat divisi khusus sebagai bentuk komitmennya. 

“Kami mengembangkan divisi khusus yaitu Huawei Digital Power yang mengintegrasikan teknologi digital dan energi terbarukan, serta menyediakan produk dan solusi yang ramah energi listrik terbarukan seperti transportasi listrik, infrastruktur teknologi informasi dan komunikasi yang hijau, dan energi berbasis teknologi secara terintegrasi. Huawei tidak saja menjadi pemain terdepan di bidang ICT, namun juga di bidang digital power.” ujar Andy Liu, CEO Digital Power Huawei Indonesia. 

Huawei Digital Power merupakan satu unit bisnis Huawei yang fokus pada pengembangan energi terbarukan, terutama solar PV yang diyakini lebih ramah untuk lingkungan sekaligus bisa mewujudkan mimpi bebas emisi karbon. 

Sebagai unit baru, Digital Power juga akan meningkatkan investasi untuk riset dan pengembangan (R&D) untuk dapat memenuhi kebutuhan pasar, sekaligus memperluas bisnis energi dengan cepat. 

Meski baru dibentuk, namun Huawei Digital Power ini sudah memiliki 6.000 karyawan yang 60% diantaranya fokus pada riset dan pengembangan. 

Langkah Huawei yang menghadirkan divisi khusus di bidang energi terbarukan disambut baik Ketua Bidang Regulasi, Hukum dan Kebijakan Telematika MASTEL, Johny Siswadi. Ia menilai keputusan itu penting untuk melanjutkan kontribusi mereka di Indonesia.

“Sebagai penyedia solusi TIK terdepan dunia dengan beragam best pratices yang dimiliki, Huawei juga dapat menyumbangkan pengetahuan serta kepakarannya dalam membantu para pemangku kepentingan dalam merumuskan serta menerapkan kebijakan-kebijakan terkait adopsi serta komersialisasi teknologi-teknologi mutakhir seperti 5G,” ujarnya.

Biar gak ketinggalan informasi menarik lainnya, ikuti kami di channel Google News dan Whatsapp berikut ini.

Bantu kami agar dapat mengenal kalian lebih baik dengan mengisi survei di sini